MANDALIKA – Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat meliputi areal seluas 1.175 hektar.
Di dalam kawasan tersebut ada lima pantai yang memiliki daya tarik mulai dari pantai Kuta Mandalika, pantai Seger, pantai Serinting, Tanjung Aan, Kliu. Nah, ada satu lagi pantai di selatan kawasan tersebut yang kini populer menjadi tujuan peselancar yaitu pantai Gerupuk.
Desa Gerupuk yang kini disebut sebagai desa wisata bahari semula dikenal sebagai kampung nelayan yang melakukan budi daya rumput laut. Juga mudah mendapatkan ikan Kerapu, ikan Bawel dan lobster. Jarak Gerupuk ini sekitar 10 menit perjalanan kendaraan bermotor dari Pantai Kuta Mandlaika. Sudah puluhan hotel berbintang dan non bintang ada di sana.
Karena potensi ombaknya yang berada di pantai selatan Lombok berhadapan dengan Samudra Indonesia itulah maka para peselancar mancanegara menjadikannya sebagai tempat bermain baik pemula maupun yang telah memiliki keterampilan. ”Di sana ada ombak inside dan ombak outside. Ombaknya ke kiri dan ke kanan,” kata Ketua Masyarakat Sadar Wisata Lombok Tengah Lalu Sandika Irwan yang juga Humas Mandalika Hotel Association, Rabu 31 Maret 2021.
Menurut Sandika Irwan bermain selancar di sana tidak kawatir terkena karang karena berada di kejauhan dari pinggir pantai. Peselancar harus menggunakan perahu ke tengah untuk memulai berselancar.
Guna menjangkau Desa Gerupuk tersebut, ITDC berkepentingan membangun jalan akses sepanjang 2,35 kilometer yang dimulai pertengahan 2020 lalu dan telah memasuki proses pengaspalan lapis satu dan dua telah mencapai 84,9 persen. Targetnya kwartal III – 2021 ini jalan tersebut selesai dibangun. ”Spot surfing di Gerupuk ini merupakan satu lokasi surfing terbaik di dunia ini, ” kata Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro.
Jalan akses ke kawasan Gerupuk tersebut merupakan bagian dari jalan utama kawasan yang menghubungkan jalan provinsi dari area Sunggung menuju Pantai Gerupuk dan Tanjung Aan yang berada di sisi timur kawasan The Mandalika. Jalan tersebut diawali dari “East Gate” sepanjang 650 meter, yang selanjutnya terbagi menjadi dua jalur. Satu jalur dengan panjang 950 meter yang merupakan jalan akses menuju Pantai Tanjung Aan dan Bukit Merese, serta satu jalur dengan panjang 2,35 km menuju Dusun Gerupuk.
Secara keseluruhan pembangunan jalan akses ke zona timur tersebut menggunakan anggaran yang diperoleh ITDC dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015 dan paket pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema National Interest Account (NIA) yang diterima ITDC pada tahun 2020 lalu.
Dalam pembangunan jalan akses tersebut, juga dilakukan pembangunan retention pond sepanjang 400 meter. Retention pond berfungsi mengatur dan menampung aliran air, baik air hujan, sungai, ataupun laut serta untuk meningkatkan kualitas badan air yang terkait.
Kolam ini juga digunakan untuk menjaga kualitas tanah, serta mendukung fungsi drainase untuk mencegah banjir. Disamping itu, untuk semakin mempercantik kawasan, jalan ini akan dibangun dengan tiga roundabout (bundaran) yang berfungsi untuk melakukan perubahan arah lalu lintas agar lebih tertib dan rapi. “Pembangunan jalan akses ini merupakan salah satu bentuk komitmen ITDC dalam mempercepat pengembangan The Mandalika,” ucap Bram.
Kepala Desa Sengkol, Lalu Satria menyampaikan rasa syukurnya inisiasi ITDC dalam membangun jalan akses ke Dusun Gerupuk dan area Pantai Tanjung Aan serta Bukit Merese. Sebelumnya Dusun Gerupuk yang memiliki kawasan wisata surfing dan Bukit Merese yang sering dikunjungi wisatawan ini, hanya didukung jalan eksisting. ”Yang kondisinya belum memadai,” katanya.(*)