ITDC Bantu Alat Prokes dan Bale Tani Desa Penyangga KEK Pariwisata Mandalika

MANDALIKA -, Dua desa penyangga Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika mendapatkan bantuan fasilitas protokol kesehatan dan perbaikan atap Bale Tani dari PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Di Desa Kuta, alat protokol kesehatan COVID-19 berupa 500 pcs masker kain, 10 unit tempat cuci tangan portable, 16 unit hand sanitizer beserta bracket, 25 liter refill hand sanitizer, dan 35 liter sabun cuci tangan diberikan kepada Yayasan Pondok Pesantren Nurul Ijtihad Al-Ma Arif NU Lenser Kuta.

Bantuan ini akan digunakan oleh sejumlah 447 orang anak dan 52 orang guru yang melakukan kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren tersebut. Sedangkan di Dusun Ende Desa Sengkol yang dikenal sebagai destinasi adat Sasak,  diberikan dalam bentuk tunai sebesar Rp 26,8 juta untuk keperluan perbaikan atap bale tani (rumah warga).

Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro  dari ITDC selaku BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, menyebutkan bantuan tersebut sebagai mitigasi menghadapi wabah COVID-19 yang masih berlangsung dan musim penghujan, serta dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.

Bantuan alat kesehatan tersebut disampaikan untuk membantu penerapan protokol kesehatan di tengah kegiatan belajar mengajar yang sekarang ini sudah mulai dilakukan salah satunya di Pondok Pesantren di Desa Kuta ini.  Dengan demikian kegiatan belajar mengajar tidak menjadi kluster baru penyebaran COVID-19.

Bantuan perbaikan atap bale tani di Dusun Ende merupakan hasil diskusi dengan Ketua Adat Dusun Ende dan Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis) Ende. Masyarakat membutuhkannya untuk memperbaiki bagian atap rumah yang rusak, dengan tetap mempertahankan kearifan lokal arsitektur bangunan adat suku Sasak.

Dusun Ende adalah sebuah Dusun Adat di Desa Sengkol yang merupakan salah satu desa penyangga The Mandalika dan masih mempertahankan kebudayaan dan kehidupan sehari-hari suku asli Lombok, yaitu Sasak. Sebagian besar warga yang menghuni dusun ini bermata pencaharian sebagai petani, peternak, dan penenun.

Menanggapi bantuan protokol kesehatan yang diterima, Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Nurul Ijthad Al-Ma Arif NU Lenser Edi Hartono mengatakan  jumlah anak di sekolah ini tidak sedikit. ”Sehingga kami memang sangat membutuhkan alat-alat kesehatan tersebut untuk mempermudah proses belajar mengajar di pondok ini,” ujarnya.

Ketua Adat Dusun Ende Sunardi juga mengatakan musim penghujan sudah datang, sehingga beberapa atap dari alang-alang di Bale Tani bocor.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *