by

IPM NTB Naik 0,16 Persen, Tetapi Dimensi Hidup Layak Menurun

MATARAM – Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Nusa Tenggara Barat (IPM NTB) mengalami peningkatan dari 68,14 di tahun 2019 menjadi 68,25 pada tahun 2020.  Tetapi IPM NTB masih berada pada kategori capaian sedang. Pertumbuhan IPM NTB di tahun 2020 mencapai 0,16 perse”n.

”Laju pertumbuhan IPM NTB tahun ini merupakan yang terendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Kepala Badan Pusat Statistik NTB Suntono melalui keterangana pers yang diberikan Selasa 15 Desember 2020 siang.

Dari dimensi kesehatan, menurut Suntono, indikator umur harapan hidup (UHH), di tahun 2020 Provinsi NTB mencapai 66,51 tahun. Indikator ini meningkat sebanyak 0,23 tahun dibandingkan tahun 2019. UHH tertinggi berada di Kota Mataram yaitu mencapai 71,76 tahun, sedangkan yang terendah di Kabupaten Lombok Timur yaitu sebesar 65,97 tahun. ”Di Provinsi NTB, penduduk yang berada di daerah kota memiliki harapan hidup lebih tinggi dibandingkan yang berada di daerah Kabupaten,” ujarnya.

Dimensi pendidikan yang digambarkan oleh indikator harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS). HLS Provinsi NTB di tahun 2020 Provinsi NTB mencapai 13,70 tahun, meningkat 0,22 tahun dibandingkan tahun 2019. HLS tertinggi ada di Kota Mataram yaitu sebesar 15,59 tahun. Artinya penduduk umur 7 tahun di Kota Mataram pada tahun 2020 memiliki harapan untuk sekolah selama 15,59 tahun atau setara dengan perguruan tinggi semester 7.

Sedangkan RLS-nya sebesar 7,31 tahun dan nilai ini meningkat sebanyak 0,04 tahun dibanding tahun sebelumnya. RLS tertinggi ada di Kota Bima yaitu sebesar 10,49 tahun. Artinya, penduduk berumur 25 tahun ke atas di Kota Bima pada tahun 2020 secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 10,49 tahun atau setara dengan kelas 1 SMA.

Tetapi dari dimensi hidup layak yang digambarkan oleh indikator pengeluaran per kapita yang disesuaikan, capaian Provinsi NTB di tahun 2020 sebesar Rp 10,35 juta per orang per tahun. ”Indikator ini menurun sebanyak Rp 289 ribu dibandingkan tahun 2019,” ujarnya.

Pengeluaran per kapita yang disesuaikan tertinggi ada di Kota Mataram yaitu mencapai Rp 14,97 juta per tahun. Artinya, rata-rata pengeluaran satu orang penduduk di Kota Mataram pada tahun 2020 adalah Rp 14,97 juta per tahun atau sekitar Rp 1,25 juta per bulannya.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed