MATARAM – Selama libur lebaran Idul Fitri 1443 H, hunian hotel di Lombok dan sekitarnya mencapai 90 persen. Di kawasan pulau wisata Gili trawangan, Gili Meno dan Gili Air yang disebut sebagai Gili Tramena, bahkan wisatawan mancanegara berimbang dengan wisatawan nusantara.
Ketua Indonesia Hotel General Manager Association Nusa Tenggara Barat atau IHGMA NTB Lalu Kusnawan, di Senggigi hunian kamar mencapai 90 persen. ‘’Jelas setelah dua tahun tidak boleh mudik lebaran, kali ini dibolehkan melakukan perjalanan,’’ katanya.
Misalnya di Holiday Resort yang terletak di pantai Malimbu, menurut General Manager Holiday Resort I Ktut M. Jaya Kusuma, pecan ini lumayan ramai. Ia yang juga Ketua Senggiggi Hotel Association menyebutkan hunian rata-rata berkisar 75 – 90 persen. “”Mereka kebanyak dari Jakarta dan ekspatriat selain wisman,’’ ujarnya.
Jaya Kusuma yang juga Ketua Senggigi Hotrel Association mengatakan bahwa meskipun Holiday Resort menerapkan harga promosi mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 1,2 juta, Rp 1,6 juta dan Rp 2 juta permalam. ‘’Sampai hari ini ramai,’’ ucapnya.
Sheraton Senggigi Beach Resort yang merupakan hotel berbintang lima plus, sampai Rabu 11 Mei 2022 mendatang mencapai puncaknya. ‘’Cukup tinggi di periode lebaran ini. Jika dirata-ratakan 80 persen,’’ kata Swarti Indah Diningrum, Marketing Communication Managernya. Tertinggi, Jum’at 6 Mei 2022 kemarin menxcapai 95 persen.
Abdul Aziz dari Departemen Pemasaran Hotel Merumatta di Senggigi juga mengaku memasang tariff peak season mulai dari Rp 750 ribu sampai Rp 3,5 juta. ‘’Huniannya mulai dari 80 persen hingga full booked,’’ ujarnya.
Ketua Mandalika Hotel Aassociation Samsul Bahri menyatakan bersyukur pasca lebaran di minggu pertama Mei okupansi hotel area Mandalika rata – rata 60-70 persen. Menurutnya, kondisi minggu ini setelah dibukanya flight international wisatawan mancanegara sudah banyak. ‘’Bule – bule yang dating sudah banyak,’’ katanya.
Ketua IHGMA Lalu Kusnawan meminta pemerintah daerah maupun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan perhatian terhadap kesulitan finansial setelah dua tashun menghadapi pandemic Covid-19. ‘Bukan minta dibebaskan pembayaran pajak. Tetapi keringanan sebagai insentif. Berikan keringanan diskon pajak agar bisa survive,’’ ucapnya. :
Dikabarkan Lalu Kusnawan, menjelang libur pertengahan tahun, tidak sedikit hotel anggotanya yang telah menerima reservasi wisatawan. ‘’Sejak April sudah ada reservasi untuk dating menginap Juni – Juli 2022,’’ katanya.
Tidak hanya insentif diskon pejak tetapi juga diberikan kebijakan kemudahan kedatangan dengan pembebasan visa on arrival lebih banyak kepada wisatawan mancanegara.(*)