Gubernur NTB : KEK Pariwisata Mandalika On the Track

MATARAM – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menilai pengembangan super priority destination Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika sudah on the right track.  Di sana, rencananya, 2021 mendatang, digelar kejuaraan balap MotoGP.  Karenanya, ia meminta PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC)  sebagai pengelola Mandalika segera membuat rundown kerja dan pembagian tugasnya. ”Sampai dengan hari H perhelatan MotoGP. ” katanya.

Zulkieflimansyah meminta rundown kerja dan permbagian tugas tersebut sewaktu rapat kordinasi Rakor tersebut dalam rangka percepatan pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika. Rakor tersebut diselenggarakan Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Hotel Novotel Mandalika, Kamis 22 Oktober 2020.

Menjelang penyelenggaraan kejuaraan balap motor dunia MotoGP 2021 di sirkuit jalanan Mandalika, Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu Moh Faozal mengemukakan ketersediaan hotel tersebut sewaktu memaparkan skenario kesiapan menyambut penonton MotoGP 2021

Saat ini sudah tersedia 900 unit homestay, 1.200 kamar hotel di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika, 6.500 kamar city hotel, 2.800 kamar di kawasan wisata Senggigi Lombok Barat, 580 kamar di kawasan wisata Sekotong Lombok Barat, dan hotel terapung di pelabuhan kapal pesiar Gili Mas juga di Sekotong.

Untuk itu, aksesibilitas menjadi penting untuk memangkas jarak tempuh selain penambahan runway Bandara Internasional Lombok sepanjang 3300 meter untuk pesawat berbadan lebar. ”Selain itu, beberapa eksekusi investasi dan pembenahan daerah penyangga serta SOP event harus serasa dituntaskan,” katanya.

ITDC pun telah mulai membangun area sirkuit jalanan MotoGP seluas 130 hektar yang terdiri 18 tikungan sepanjang lintasan berjarak 4.32 kilometer.

Sirkuit jalanan ini berada di dalam KEK Pariwisata Mandalika yang memiuliki luas kawasan 1.175 hektar yang memiliki panjang pantai 14,6 kilometer. Mulai dari pantai Mandalika, pantai Seger, pantai Tanjung Aan, hingga pantai Gerupuk yang paling timur yang terletak di Desa Mertak.

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo R.M. Manuhutu, perhelatan MotoGP di Mandalika ini sudah menciptakan demand tersendiri bagi pasar pariwisata. ”Memanfaatkan kesempatan emas ini untuk pariwisata NTB menjadi tantangan”, ujar Odo.

Dikatakannya bahwa sebagai destinasi pariwisata super prioritas, akan lebih mudah mempromosikan Mandalika terlebih dengan adanya perhelatan MotoGP pada Oktober 2021. Namun demikian, fokus pengembangan pada persiapan perhelatan MotoGP harus tetap menjaga keseimbangan kebutuhan dasar masyarakat.

Odo RM Manuhutu meminta persiapan penyelenggaraan MotoGP harus lebih baik dari Malaysia dan Thailand termasuk dalam hal akomodasi, amenitas maupun aksesibilitas. Misalnya, kebutuhan air bersih, menurut riset, kawasan wisata membutuhkan sepuluh persen lebih banyak dari lingkungan sekitar. Begitu pula dengan sarana hunian pariwisata yang dikelola warga masyarakat, pengendalian sampah, banjir, basic sanity sampai dengan sumber daya manusia.

Disebutkan dampak ekonomi lainnya misalnya pola yacht atau phinisi di Teluk Awang dan Gili Mas akan lebih bernilai ekonomi ketimbang pola cruise atau kapal pesiar yang kurang memberikan devisa bagi daerah. Hal ini karena kebutuhan perjalanan berikut pajak dibayarkan pada negara asal kapal pesiar.

Untuk hunian homestay yang dikelola masyarakat selain berkontribusi untuk ketersediaan okupansi tapi juga harus terdata jelas agar siap dan mudah mengendalikan harga. Usulannya adalah dengan menggunakan aplikasi hunian dan terdaftar berikut harga dan fasilitas. Hal lain adalah pembangunan fasilitas kesehatan dan pasar ikan tradisional yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Terkait isu tanah, Dirjen menyarankan agar proses penyelesaian berintegritas dan tidak merugikan masyarakat.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *