DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster menjanjikan Bali mendukung kehadiran event internasional MotoGP di sirkuit jalanan di Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah. Dukungan tersebut disampaikan sewaktu menerima Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulklieflimansyah, Sabtu 19 Desember 2020 malam.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menemui Gubernur Bali Wayan Koster di di Jaya Sabha – rumah jabatan Gubernur Bali, meminta dukungan sinergi menjelang penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Jalanan di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika.
Untuk dimaklumi bahwa pertumbuhan pariwisata di NTB tidak lepas dari peran Provinsi Bali yang telah menjadi daerah tujuan pariwisata dunia. Wisatawan yang berkunjung ke Lombok NTB berasal dari arah Bali.
Wayan Koster dikutip mengatakan event internasional Moto GP tersebut bukan hanya kebanggaan NTB saja, melainkan kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. ”Sehingga semua daerah harus bisa berkontribusi dengan maksimal,” katanya.
Disebutnya momentum MotoGP 2021 yang akan diselenggarakan di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah itu bukan hanya kebanggaan NTB saja, tapi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia, termasuk juga Provinsi Bali. Maka hukumnya wajib semua yang mencintai kesuksesan itu mendukung Provinsi NTB,” ujar Koster.
Ia menyatakan bahwa Bali dengan tangan terbuka akan membantu mengembangkan potensi bidang pariwisata yang dimiliki Provinsi NTB. Diantaranya bagaimana untuk lebih mengangangkat kearifan lokal setempat, seperti upaya memaksimalkan potensi desa wisata yang ada.
Khusus mengenai dukungan konektivitas menghadapi perhelatan akbar balapan motor dunia itu, Bali telah pula melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya, dengan mengembangkan kapasitas Pelabuhan Padangbai.
Menyongsong event MotoGP Mandalika NTB pada 2021 mendatang, Pemprov Bali bersama ASDP tengah fokus merancang pengembangan Pelabuhan Padangbai. Jadi, rencana ASDP itu adalah satu kesatuan dengan upaya Pemprov Bali. ”Agar Mandalika Lombok kita topang dari sisi pengembangan pelabuhan lautnya,” kata Koster.
Ditambahkannya, bahwa pembangunan infrastruktur pendukung konektivitas juga dilaksanakan di Pelabuhan Segitiga Sanur di Denpasar, Sampalan di Nusa Penida, dan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung, yang saat ini sedang berjalan.
Tidak hanya itu, Bali juga sangat mendukung terciptanya konektivitas yang lebih baik antara Bali-NTB-NTT pada masa-masa mendatang khususnya untuk mendukung pariwisata. ‘’Memang harus didesain dengan baik konektivitasnya, bukan bersaing tapi sinergi dan terkoneksi,” tandasnya.
Untuk selanjutnya, Januari 2021, Wayan Koster direncanakan akan membawa pengusaha-pengusaha di bidang pariwisata, perikanan dan kelautan, pegiat perdagangan dan industri dan para pelaku UKM untuk melakukan penjajakan kerja sama dengan Provinsi NTB.
Zulkieflimansyah menyebutkan pengembangan pariwisata antara Bali dan NTB sudah tidak lagi tentang kompetisi. ”Tetapi bagaimana membangun kolaborasi untuk membangun pariwisata secara bersama-sama,” katanya.
Zulkieflimansyah menemui Wayan Koster didampingi Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB Gde Putu Aryadi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB Llu Bayau Windya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Lalu Moh Faozal da Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB Niken Sapatarini Widyawati
Menurutnya, adanya MotoGP, maka semua daerah memiliki kesempatan yang sama untuk bisa membangun sinergi dan berkolaborasi menyukseskan event yang terakhir dilaksanakan di tanah air tersebut 23 tahun silam.
Menjelang diselenggarakannya International MotoGP di KEK Priwisata Mandalika Lombok Tengah, Oktober 2021 mendatang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendatangi Pelabuhan Kapal Pesiar Gili Mas di Kabupaten Lombok Barat,20 September 2020 lalu.
Pelabuhan Gili Mas yang dibangun menggunakan dana sebesar Rp 550 miliar tersebut berada di areal seluas 66 hektar di ujung Teluk Lembar. Pelabuhan ini akan menjadi pelabuhan yang terbesar di Kawasan Timur Indonesia.
Waktu itu, Direktur Teknik dan Operasional, PT Pelindo III, Putut Sri Muljanto menjelaskan, saat ini Pelabuhan Gili Mas sudah mulai operasi untuk kapal pesiar. Selain itu untuk antisipasi kekurangan kamar hotel pada event MotoGP 2021, PT Pelindo III telah menyiapkan hotel terapung. ”Kapasitasnya dua ribu sampai tiga ribu penumpang di pelabuhan ini,” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Bayu Windya menyebutkan bahwa Pelabuhan Gili Mas sudah digunakan oleh tiga kapal Atosim Lampung Pelayaran untuk melayani perjalanan rute Lembar Lombok Barat tujuan Tanjung Wangi Banyuwangi. ”Muatannya full,” ucapnya.
Untuk kepentingan MotoGP, disiapkan dukungan akomodasi oleh pelaku usaha pariwisata. Ada sekitar 10.000 kamar hotel telah disiapkan. Menjelang hari H nanti akan ditambah dengan akomodasi glamping serta kapal pesiar yang difungsikan sebagai akomodasi.
Bandara International Lombok (BIL) juga sudah berbenah. Terminalnya diperluas dua kali lipat daya tampungnya dari semula 3,5 juta penumpang per tahun menjadi dua kali lipatnya hingga tujuh juta penumpang setahun.
Demikian pula landas pacunya ditingkatkan untuk mampu didarati peswat berbadan lebar sekelas Boing 747 – 400 untuk kepentingan penumpang maupun cargo. Panjangnya yang semula 2.750 meter menjadi hingga 3.300 meter.
Daya dukung lainnya adalah parkiran pesawat yang mampu melayani 25 – 30 pesawat yang datang antara lain termasuk pesawat pribadi selain perluasaan apron yang semula mampu menampung empat pesawat besar menjadi enam pesawat.
”Semua progres BIL ini untuk mendukung KEK Mandalika. Investasinya Rp 1,2 triliun,” kata General Manager PT Persero Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok Nugroho Jati.
Pengembangan BIL demi mendukung KEK Mandalika tersebut dijadwalkan sdelesai Juni 2021 menjelang dimulainya balap MotoGP.(*)