MATARAM – Sabtu, 11 Desember 2021 kemarin, Dewan Kerajinan Nasional Daerah Nusa Tenggara Barat (Dekranasda NTB) menyelenggarakan puncak acara Festival Tenun Lombok Sumbawa di Prime Park Hotel Mataram. Ini adalah bagian dari kontribusi dunia fesyen untuk program Zero Waste dalam NTB Asri – Lestari.
Melalui lomba desain busana tenun khas NTB terbuka secara naisonal yang berlangsung selama dua bulan 14 Oktobere 2021 – 24 Nopember 2021 tema Sustainable Fashion yang terdiri dari kategori busana kerja pria/wanita, busana casual remaja pria/wanita, dan busana casual dewasa pria/wanita.
Kain tenun yang digunakan berasal dari 10 kabupaten/kota di NTB. Dalam satu pakaian bisa macam – macam tenunan yang masuk tergantung sisa kain yang dipadu padankan. Ada yang menggunakan kain tenunan Pringgasela, Sukara Lombok Tengah, Sumbawa, Ntobo Bima dan Nggoli Kabupaten Bima serta tenun lainnya yang dikombinasikan. Sisa kain itu maksudnya kain tenun yang dijahit menjadi pakaian umumnya selalu ada yang tersisa dan tidak berbentuk. Nah sisa – sisa kain inilah yang dipadu padankan
Perkembangan kerajinan tenun di pulau Lombok cenderung lebih pesat dari pulau Sumbawa. di pulau Sumbawa yang menonjol adalah kota Bima dengan adanya beberapa sentra tenun di Ntobo. Untuk Bima sentranya di Renda dan mulai menggeliat di Wira, sembari serta beberapa titik yg mulai disiapkan kembali. dan Sumbawa mulai fokus pada tenun alat tenun bukan mesin (ATBM).
Pesertanya, menurut Ketua Harian Dekranasda NTB Nuryanti, ada 110 peserta yang berasal dari NTB dan luar NTB. ”Yang tersaring ada 30 disain. Masing-masing kategori ada tiga pemenangnya,” kata Nuryanti yang sehari-hari menjabat Kepala Dinas Perindustrian NTB.
SMKN 1 Gerung Lombok Barat mengikut sertakan lima karya disain siswi kelas XII Tata Busana Khairunnisa yang masuk tahap seleksi lima besar. Tetapi yang terpilih satu. ” Saat ini kami sedang berusaha mengangkat tenun lokal Lombok Barat,” kata Erni Zuhara, Kepala Sekolah SMN 1 Gerung Lombok Barat.
SMKN 1 Gerung Lombok Barat mengikut sertakan dua desain katagori casual remaja putri menggunakan tenun Gumese (Lobar), satu desain katagori casual remaja putra menggunakan tenun Sukarara (Lo,bok Tengah), satu desain katagori casual dewasa putra menggunakan tenun Pringgasela (Lombok Timur), satu desain katagori casual dewasa putri menggunakan tenun Pringgasela (Lombok Timur).
Ketua Dekranasda Provinsi NTB Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengungkapkan bahwa acara Lombok-Sumbawa Fest 2021 merupakan bagian dari kontribusi dunia fashion untuk program Zero Waste dalam NTB Asri-Lestari.
“Ini bagian dari kontribusi dunia fashion di NTB pada salah satu program pemerintah provinsi NTB, yaitu Zero Waste, NTB Asri-Lestari,” kata Niken.
Kegiatan Festival Tenun Lombok Sumbawa 2021 mengangkat tema “Sustainable Fashion”, yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas para pelaku industri di NTB untuk semakin berinovasi, terutama dalam memanfaatkan kain tenun sisa yang sejatinya masih bisa diubah menjadi pakaian-pakaian cantik.
Diharapkan adanya kegiatan tersebut, fashion yang berkelanjutan dapat mulai dipahami masyarakat sehingga dapat diadopsi dan diterapkan dalam berbagai hal. “Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, fashion yang berkelanjutan dapat mulai dipahami oleh masyarakat NTB, akan mulai diadopsi dan juga diterapkan dalam berbagai hal,” ujar Niken.
Hadir juga untuk mewakili Gubernur NTB, Asisten I Setda Provinsi NTB Baiq Eva Nurcahyaningsih. Dalam acara tersebut ia berpesan agar masyarakat selalu mencintai produk lokal untuk mendukung tagline Bela Beli Produk Lokal Pemerintah Provinsi NTB. “Kalau Indonesia punya tagline Bangga Buatan Indonesia, NTB juga melengkapi tagline tersebut dengan Bela Beli Produk Lokal. Tidak hanya bangga, tetapi juga harus membeli dan memakai produk-produk buatan sendiri,” ucapnya.
Kegiatan Festival Tenun Lombok Sumbawa 2021 mengangkat tema “Sustainable Fashion”, yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas para pelaku industri di NTB untuk semakin berinovasi, terutama dalam memanfaatkan kain tenun sisa yang sejatinya masih bisa diubah menjadi pakaian-pakaian cantik.
Diharapkan adanya kegiatan tersebut, fashion yang berkelanjutan dapat mulai dipahami masyarakat sehingga dapat diadopsi dan diterapkan dalam berbagai hal. “Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, fashion yang berkelanjutan dapat mulai dipahami oleh masyarakat NTB, akan mulai diadopsi dan juga diterapkan dalam berbagai hal,” ujar Niken.
Hadir juga untuk mewakili Gubernur NTB, Asisten I Setda Provinsi NTB Baiq Eva Nurcahyaningsih. Dalam acara tersebut ia berpesan agar masyarakat selalu mencintai produk lokal untuk mendukung tagline Bela Beli Produk Lokal Pemerintah Provinsi NTB. “Kalau Indonesia punya tagline Bangga Buatan Indonesia, NTB juga melengkapi tagline tersebut dengan Bela Beli Produk Lokal. Tidak hanya bangga, tetapi juga harus membeli dan memakai produk-produk buatan sendiri,” ucapnya.(*)