by

Festival Gastronomi Pertama di NTB Digelar di Lombok Barat

KEBON AYU LOMBOK BARAT – Selama sepekan terhitung Sabtu 21 Januari 2023 lalu, di Desa Wisata Kebon ayu menjadi semakin semarak adanya Festival Gastronomi yang diinisiasi Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram..

Kata Gastronomi mungkin terdengar asing bagi telinga orang kebanyakan. Namun salah seorang pemerhati pariwisata, sekaligus dosen STP Mataram, Ajuar Abdullah, menilai gastronomi bukan sekedar kuliner, namun memiliki makna lebih dalam dan berkaitan dengan segala seni dan budayanya.

Terlebih, menurutnya Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak hanya memiliki potensi destinasi indah yang layak dikunjungi. Namun juga memiliki beraneka ragam sajian kuliner yang bisa menjadi pilihan wisatawan selama berada di sana.

“Hanya saja gastronomi lebih dalam lagi berbicara mengenai sumber bahan dari produk makanan tersebut, teknologi pengolahannya, kemasannya, hingga bagaimana hubungan dia dalam konteks ritual, tradisi, sejarah dan masyarakat tertentu atau suku,” katanya.

Untuk mengangkat potensi gastronomi yang ada di NTB, Universe Event Organiser DII Usaha Perjalanan Wisata STP Mataram bekerjasama dengan Pemdes Kebon Ayu, dan Pokdarwis Desa Kebon Ayu menggelar Festival Gastronomi Sasambo di Desa Wisata Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat.

Sesuai namanya, Festival Gastronomi Sasambo menghadirkan perwakilan peserta dari tiga suku yang ada di NTB yakni Suku Sasak di Lombok, Suku Samawa di Sumbawa, serta Suku Mbojo di Bima dan Dompu. Dalam event ini, para peserta mempresentasikan dan mengatraksikan produk makanan khas mereka.

Sejumlah makanan khas Sasak seperti, Ares, Sate Rembige, Sate Tanjung, hingga Ayam Merakat ditampilkan dalam festival ini. Sedangkan makanan khas dari suku Samawa dan Mbojo yang ditampilkan antara lain Bolu Berai, Baneba, Palurama, Sangisi Paria hingga Minasura.

Selain menampilkan proses pembuatan produk makanan Sasambo, pada festival gastronomi ini juga diadakan cooking class, lomba puisi bertema gastronomi serta menampilkan beberapa atraksi budaya lainnya.

Desa Wisata Kebon Ayu sendiri dipilih menjadi lokasi kegiatan lantaran dinilai memiliki daya dukung mulai dari aspek kuliner, aspek alam yang memiliki produk agrowisata unggulan, hingga kondisi dan fasilitas yang ada di desa yang cukup mendukung.

Kepala Desa Kebon Ayu Jumarsa menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui Dinas Pariwisata, dan STP Mataram atas dipercayanya Kebon Ayu menjadi lokasi Festival Gastronomi Sasambo ini.

“Saya merasa bersyukur atas terselenggaranya acara ini dan berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat karena sejak awal kami selalu dibimbing dan didukung dengan segala macam cara agar Desa Wisata Kebon Ayu terus berkembang dan dapat dikenal luas,” ujarnya.

Ia berharap kedepan, pihak STP Mataram bisa mempercayakan Desa Kebon Ayu untuk dapat bekerjasama menggelar kegiatan yang lebih meriah lagi.

Secara umum, Pulau Lombok, khususnya Kabupaten Lombok Barat diketahui memiliki begitu banyak potensi kuliner. Tak jarang, kuliner yang ada memiliki makna dan filosofi yang begitu mendalam. Atas potensi itu, Lombok Barat pun dianggap sangat layak untuk mendapat predikat sebagai Kabupaten Gastronomi. Salah satu yang akan menjadi percontohan adalah Desa Wisata Kebon Ayu ini.

Kepala Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M) STP Mataram Faturrahim mengatakan bahwa STP Mataram dan Kabupaten Lombok Barat sudah menjalin kerjasama untuk melaksanakan Festival Gastronomi selama 5 tahun dan tertuang dalam memorandum of understanding (MoU).

“Sebelum membuat MoU dengan kepala desa, kami secara kelembagaan mendahuluinya (membuat MoU, red) dengan pak bupati tahun lalu, sehingga kegiatan ini InsyaAllah bisa kita lanjutkan seperti harapan pak kepala desa dan kita semua,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat M Fajar Taufiq berharap bahwa festival gastronomi dapat memperkenalkan kuliner Sasambo kepada dunia. “Semoga kegiatan hari ini yang di dukung langsung oleh STP Mataram dapat mengenalkan kepada dunia kuliner Sasambo, sehingga dunia pariwisata kita hidup kembali,” ujarnya.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed