SENGGIGI – Sejak adanya Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, kawasan Senggigi dan sekitar dikawatirkan diabaikan. Karenanya Sudamala Resort dan pengusaha transportasi kapal cepat Eka Jaya mengadakan media gathering yang diikuti 50an awak media dari Bali dan Lombok berlangsung Sabtu – Ahad 25 – 27 Mei 2024,
Agar tidak terabaikan publikasinya, para awak media pariwisata diajak jalan – jalan ke atas Bukit Mangsit yang berjarak kurang lebih empat kilometer dari pusat desa Mangsit untuk menyaksikan Sunrise di ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut (mdpl), Setelah itu, menikmati air kelapa di kebun di bawah Bukit Mangsit. Ada beberapa pilihan rut eke Bukit Mangsit. Ada yang landai. Jadi bisa meringankan yang naik,
Selepas siang, mereka diajak mengunjungi Zakirrurrahman warga yang bekerja membuat gula merah dari tuak manis di Kampung Apitaik Desa Batu Layar Kabupaten Lombok Barat, melintasi area Pusuk Kabupaten Lombok Utara (KLU) melihat puluhan monyet.
Tidak hanya monyet saja yang didatangi. Juga melihat pantai Medana masih di KLU. Lokasi ini, sebelum Covid-19 sering disinggahi perjalanan peserta wisata kapal yacht dari Australia. Ahad 26 Mei 2024 kemarin sore juga berburu Sunset di lokasi yang berbeda di pinggir pantai Malimbu – Teluk Nara. Sewaktu di pantai Medana KLU, pelancong juga bisa menikmati sate ikan yang khas KLU.
Resort Manager Sudamala Lalu Ekhsan yang menyertai perjalanan tersebut kepada TEMPO mengatakan ingin menghidupkan perjalanan di Senggigi. ‘’Mengenalkan obyek wisata di sini agar turis tidak langsung balik ke Balai. Setelaah datang di Gili Trawangan atau yang lain. Tetapi juga obyek yang lain,’’ ujar Ekhsan.
Sudamala Resort memiliki 35 kamar yang sudah dikenal wisatawan mancanegara. Sebelumnya, mereeka datang dari Sudamala Bali. Selama ini wisatawan datang dari Bali menggunakan kapal cepat Eka Jaya yang menghubungkan Pelabuhana Padangbai tujuan pulau Serangan Bali, Senggigi Lombok Barat, (*)