MATARAM – Di tengah siaga menjaga keandalan listrik selama pandemi Covid-19, terus menggencarkan program Electrifying Lifestyle, yakni gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan. Salah satunya dengan memberikan bantuan peralatan listrik bagi para pelaku usaha di bidang kuliner.
Selama sebulan terakhir ini, PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat mendatangi para pengusaha kuliner di seputar kota Mataram untuk memberikan bantuan peralatan memasak listrik. Pertama, mendatangi Konoha Sabu and Grill di kawasan Jalan Pemuda Gokong Mataram.- sebelah timur kampus Universitas Mataram. Seminggu terakhir, mendatangi Daegu Korean Barbeque di Jalan Swakarya seberang pintu selatan kampus Universitas Mataram.
Manajer Daegu Korean Barbeque Lalu Ahmad Hariadi alias Rian kepada Tempo mengaku bersyukur sebagai pengusaha UKM mendapatkan bantuan kompor listrik untuk nge-grill (membakar) daging ayam menu kuliner Korea. ”Kematangannya OK,” kata Rian.
Kompor ini sangat membantu. Lebih ekonomis dibanding menggunakan kompor gas portable
Selain itu lebih safety menggunakan kompor listrik karena lebiih aman dari kemungkinan kebakaran mengingat tidak ada unsur api. ”Positifnya lebih enak saja pakai kompor listrik,” ujar Rian.
Selain kompor listrik tadi, Daegu – yang diambil dari nama kota keempat terbesar di Korea, dan baru dua bulan dibuka, juga menerima bantuan peralatan pemanas kuah. Kesemua peralatan listrik ini digunakan langsung di meja tamu.
Adanya peralatan listrik ini, Daegu dapat lebih cepat melayani tamu dan juga lebih praktis. ”Untuk daging yang dipanggang, juga lebih cepat masak. Cukup mudah dalam menggunakan peralatan ini,” ucap Rian.
Daegu menyediakan berbagai menu Korea berupa makanan ringan atau jajanan Korean. Corndog ( bahan dasarnya sosis dan keju), Gimbab : yang merupakan salah satu makanan paling terkenal di Korea, Kimchi, ini adalah pementasi sawi, yang hampir smua kalangan milenial pasti mengenalnya. Kimchi adalah salah satu hidangan makanan Korean yang terkenal juga.
Selanjutnya, ada Daegu Ramyeon adalah mie yang di campur dengan Kimchi. Raboki : ini juga termasuk Ramyeon yang dimana tambahannya ada Toppoki dan Odeng.
Lainnya yaitu Bento box paket. Sebenarnya varian take away yang siap saji untuk di nikmati pelanggan. ”Ketika costumer yang tidak ingin dine in atau lebih ke fast food,” ucap Rian yang mengaku smua bahan yang digunakan Korean BBQ adalah murni halal 100 persen karena bahan” yang digunakan 100 persen di buat sendiri.
Rumah makan lainnya yang mendapatkan perhatian PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat adalah Konoha Sabu and Grill. Manajer Restorannya Muhammad Taufan Firdaus mengatakan mendapatkan peralatan grill listrik dan panci sabu-sabu untuk membuat kuah. ”Ini menggantikan anglo tradisional,” kata Taufan.
Program Electrifying Lifestyle ini dilatarbelakangi juga oleh visi NTB Gemilang yaitu Asri dan Lestari, di mana PLN sebagai salah satu BUMN juga harus berperan aktif mendukung aksi Go Green dan ramah lingkungan untuk mewujudkan visi tersebut.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Mataram Maman Sulaeman, mengatakan akan terus berupaya menggandeng semua resto yang bergerak di bidang kuliner untuk segera beralih menggunakan peralatan memasak dengan bahan bakar tenaga listrik.
Selain pelayanan kepada pelanggan dapat lebih cepat dan juga hemat biaya, penggunaan alat listrik ini juga lebih bersih dan lebih aman. ”Kami harap, peralatan yang kami bantu ini dapat bermanfaat dengan terus mengedepankan penggunaan energi listrik dalam setiap usahanya, ” ujar Maman.(*)