Ekspor Vanila ke Amerika Serikat

MATARAM – Pemulihan perekonomian Provinsi NTB terus berlanjut seiring dengan berakhirnya pandemi dan kembali normalnya aktivitas masyarakat. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi NTB Triwulan II tahun 2023 dari sisi non tambang mencatatkan pertumbuhan 4,11 persen (yoy).

Secara keseluruhan, ekonomi Provinsi NTB pada tahun 2023 diperkirakan tetap melanjutkan pertumbuhan positif dengan kisaran sebesar 1,5 persen-2,3 persen (yoy) yang didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang diperkirakan tumbuh lebih kuat.

Dalam rangka menciptakan new source engine of growth pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB sektor non-tambang, KPwBI Provinsi NTB melakukan beberapa inisiatif yang menjadi kunci sukses pengembangan Komoditas Ekspor, yaitu dengan membentuk tim informal Genjot Ekspor yang terdiri dari seluruh stakheholder yang menangani kegiatan ekspor di Provinsi NTB.

Untuk itu, pada hari ini (28/08/23) bertempat di halaman KPw BI NTB telah dilaksanakan pelepasan ekspor vanili ke Amerika Serikat yang telah dihadiri langsung oleh Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achmad Fauzi, PT. Singing Dog Vanilli selaku investor dari Amerika Serikat, Mr. Bill Wiedman, Owner UD. Rempah Organik Lombok, Muhir Ali, dan Tim Genjot Ekspor Provinsi NTB.

Dalam sambutannya, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Achmad Fauzi menjelaskan bahwa dalam pengembangannya, khusus komoditas unggulan non tambang vanili Organik, KPw BI NTB telah melakukan pendampingan dari sisi hilir sampai hulu. “Di sisi hilir, pada bulan Januari 2023 Bank Indonesia memfasilitasi Eksportir Pak Muhir mengikuti pameran Winter Fancy Food di Las Vegas Amerika Serikat dengan berhasil pulang membawa kontrak senilai Rp24 Milyar.

Sisi Pengolahan atau Industrialisasi, Bank Indonesia memberikan PSBI kepada kelompok tani pengering Perangga Wangi berupa peralatan untuk mengolah vanili yang baru panen oleh petani menuju vanili siap ekspor, dan dari sisi Hulu/Penyediaan Bahan Baku. Bank Indonesia sudah memberikan pelatihan budidaya dan PSBI membangun kebun percontohan Vanili Organik terhadap Kelompok Tani Vanili organik: Gorok Sokong (Lombok Timur), Orong Petreng (Lombok Timur), Muda Tanjung Biru (Lombok Utara), Banok (Lombok Timur) dan Sumber Rejo (Bima). Pada tahun ini terdapat 2 (dua) Kelompok Vanili baru yaitu Tandan Hijau (Lombok Barat) dan Leong (Lombok Utara). Adapun jumlah ekspor vanili ke Amerika Serikat sebesar 2,36 ton dengan nilai Rp 3 miliar,” ujar Achmad Fauzi.

Dalam kesempatan yang sama, Co-Founder PT. Singing Dog Vanilli, Mr. Bill Wiedman menyampaikan perusahaannya yang telah berdiri sejak 20 tahun lalu telah menerapkan sistem business fairtrade+, agar dalam kerjasama ini setiap pihak mendapatkan benefit masing-masing. “Kami ingin menciptakan model bisnis yang berkelanjutan dan berjangka panjang di Nusa Tenggara Barat, jadi kami menciptakan model yang disebut fairtrade+. Dalam model ini kami membayar harga yang adil kepada petani atas vanili mereka dan kemudian kami membawanya ke AS dan membuatnya menjadi banyak produk. Setelah kami menjual semua vanili ini, kami akan mengambil keuntungannya dan membagikannya kepada para petani. Vanila yang kami kirimkan hari ini tidak hanya akan dijual ke AS, tetapi juga Kanada, Chilli, Australia, Thailand, Dubai, Jepang, dan Taiwan. Vanilla beredar di seluruh dunia, akan digunakan oleh semua orang di seluruh dunia. Kami berharap dapat membeli lebih banyak vanila ke Nusa Tenggara Barat, ” ucapnya.(*)