Ekspor Komodity NTB ke 4 Negara

MATARAM – Memasuki triwulan I tahun 2025, roda perekonomian NTB menghadapi beberapa tantangan, terutama pada sektor ekspor dan investasi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya relaksasi ekspor konsentrat tembaga pada Desember 2024 dan masuknya fase akhir pembangunan pembangkit listrik juga pembatasan pembangunan proyek fisik pemerintah. Oleh karena itu, guna mendorong pertumbuhan ekonomi NTB diperlukan sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan agar dampaknya juga dapat dirasakan oleh masyarakat.

Berdasarkan data market intelligence kami, beberapa sektor strategis yang diminati oleh investor luar negeri di antaranya adalah, energi baru terbarukan, hilirisasi sumber daya, dan infrastruktur strategis. Sektor-sektor tersebut juga telah tercatat dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dan draft RPJMD NTB, sehingga relevan untuk didorong penguatannya agar mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi NTB.

Sebagai lembaga yang bertugas menjaga stabilitas ekonomi, Bank Indonesia terus berupaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, termasuk menjalankan upaya strategis untuk meningkatkan jumlah proyek clean and clear yang dapat dipromosikan di luar negeri sehingga mampu mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Melalui fungsi Regional Investment Relation Unit (RIRU), Bank Indonesia Provinsi NTB telah menyelenggarakan kegiatan Kick-Off NTB Investment Challenge 2025 pada tanggal 23 Juli 2025 dengan tema ”Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan”.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap menyampaikan bahwa NTB Investment Challenge 2025 ini dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan, yaitu Kurasi Proyek Clean and Clear, Capacity Building, On-Site Visit, dan Pemberian Award bagi proyek investasi potensial. Seluruh rangkaian kegiatan NTB Investment Challenge 2025 ini dilakukan bersama dengan Kementerian, Pemerintah Daerah Provinsi, dan expert sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi untuk mendorong pertumbuhan investasi daerah.

Adapun Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menjelaskan bahwa komoditas yang di ekspor Rabun 23 Zjuli 2025 berpotensi untuk dibangun industrinya di NTB. Indonesia telah menjalin perjanjian perdagangan bebas dengan Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, sehingga yang diperlukan saat ini adalah know-how yang bisa didapatkan dari investasi melalui pembangunan industri hilirisasi. Peluang ini terbuka lebar bagi siapapun yang menanamkan modalnya di NTB. Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan bahwa komoditas yang dilepas ekspor pada hari itu bukanlah produk baru, melainkan peningkatan dari sisi volume. Oleh karena itu, pemerintah daerah akan memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan kualitas ekspor di NTB.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan pelepasan ekspor empat komoditas unggulan NTB yang akan di kirimkan ke berbagai negara, di antaranya:
Vanili oleh UD Rempah Organik Lombok, ke Amerika Serikat sebanyak 4 ton;
Kemiri oleh PT Mujnah Kemiri Lombok, ke Jepang sebanyak 5 ton;
Home Décor oleh PT Fatih Craft Lombok, ke Jerman sebanyak 1 container; dan
Furniture oleh Bale Rattan, ke Spanyol sebanyak 1 container.
Tentunya, keberhasilan ekspor ini tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi Tim Promosi Ekonomi Daerah (TPED), Bank Indonesia, dan buyer yang telah mempercayai produk unggulan NTB. Selanjutnya, Bank Indonesia akan terus memperkuat ekosistem promosi perdagangan melalui re-launching website Sasambo.org yang menyajikan informasi potensi investasi dan perdagangan, serta menjadi wadah promosi bagi UMKM di Provinsi NTB.(bi/*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *