The Mandalika – 1 November 2025
Di tengah semarak final round Pertamina Mandalika Racing Series (MRS) 2025, Ricky Sitompul selaku komentator balap berbincang langsung dengan Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria, mengenai perjalanan panjang penyelenggaraan ajang balap nasional roda dua di Pertamina Mandalika International Circuit.
Ricky Sitompul:
Pak Andi, bagaimana kabarnya hari ini?
Priandhi Satria:
Kabar baik sekali! Hari ini balap dengan cuaca cerah. Hari pertama berjalan lancar, dan besok kita akan masuk ke hari kedua. Waktu yang sangat sempurna untuk penutupan Mandalika Racing Series tahun ini. Semoga final berjalan sukses, aamiin.
Ricky Sitompul:
Dua minggu terakhir MGPA punya jadwal sangat padat. Minggu lalu balapan mobil, kali ini motor. Seperti apa perbedaannya, Pak, antara penyelenggaraan dua jenis kejuaraan ini?
Priandhi Satria:
Bagi kami di MGPA, pergantian dari roda empat ke roda dua sudah seperti rutinitas. Begitu selesai kejuaraan mobil, kami langsung menyesuaikan sirkuit: mencabut speed bump dan flexible cone di area apex karena tidak diperbolehkan dalam regulasi roda dua. Sisanya adalah pekerjaan standar, pembersihan lintasan, pengecekan sistem timing, bendera digital, hingga alat pemadam. Tim kami sudah terbiasa, jadi nyaris tidak ada kesibukan yang berarti.
Ricky Sitompul:
Tahun ini Mandalika Racing Series sudah hampir berusia tiga tahun. Bisa diceritakan sedikit bagaimana awal mula ajang ini terbentuk?
Priandhi Satria:
MRS lahir pada tahun 2023. Saat itu, di ajang World Superbike (WSBK) ada satu slot supporting race yang kosong. Saya berdiskusi dengan Mas Eddy Saputra dari IMI, dan dalam waktu kurang dari dua bulan kami bentuk kejuaraan roda dua nasional. Dimulai dengan hanya 15 pembalap pada putaran pertama, kini pesertanya sudah lebih dari 100 orang. Tahun 2025 ini menjadi putaran kelima sekaligus final.
Kami sangat puas dengan perkembangan MRS yang disponsori oleh Pertamina. Harapannya, ajang ini bukan sekadar balapan, tapi juga wadah pembibitan pembalap muda Indonesia agar mampu berkompetisi di luar negeri dan mengumandangkan “Indonesia Raya” di podium internasional.
Ricky Sitompul:
Prestasi pembalap Indonesia memang luar biasa. Kita juara di Supersport 600cc Asia, juara dua tahun berturut-turut di Underbone 150cc Asia, dan baru-baru ini Veda Ega Pratama akan naik ke Moto3 musim 2026. Apa tanggapan Bapak melihat perkembangan ini?
Priandhi Satria:
Jujur, saya merasa haru. Dulu kita pernah menjadi juara dunia Supersport 300, dan kini ada pembalap kita yang akan tampil di Moto3. Kami di MGPA tidak ingin mengklaim kontribusi besar, tetapi kami berkomitmen menyediakan fasilitas latihan bagi pembalap Indonesia yang berjuang di luar negeri, gratis. Tujuannya sederhana: agar mereka semakin mengenal karakter sirkuit berstandar internasional, bisa tampil maksimal di luar negeri, dan tentu saja, demi mendengar lagu kebangsaan “Indonesia Raya” berkumandang.
Ricky Sitompul:
Kalau melihat ke depan, setelah empat tahun berturut-turut sukses menggelar Pertamina Grand Prix of Indonesia, balapan roda dua apa lagi yang akan hadir di Mandalika tahun 2026?
Priandhi Satria:
Kami tidak ingin MRS berjalan monoton. Setelah di 2024 kami menambah beberapa inovasi, di 2025 ini hadir Kejurnas 150cc U-15 sebagai langkah pembibitan. Bersama Mas Eddy Saputra, kami sudah menyiapkan program baru untuk 2026. Fokusnya tetap pada pengembangan talenta muda dan peningkatan kualitas motorsport nasional. Jadi, tunggu saja kabar selanjutnya—pastinya tetap dari The Mandalika GP.
Ricky Sitompul:
Terakhir, Pak Andi, bagaimana perkembangan live streaming Mandalika GP yang kini makin interaktif? Dan mungkin Bapak bisa mengajak penonton untuk menyaksikan langsung ajang ini?
Priandhi Satria:
Live streaming kami berkembang pesat. Dulu hanya siaran biasa, sekarang sudah dilengkapi grafis, running text, hingga fitur rewind untuk melihat kembali insiden di lintasan. Menariknya, perangkat lunak ini dikembangkan sendiri oleh tim kami, bukan dibeli dari luar. Bahkan sudah ada pihak luar negeri yang tertarik membelinya karena kualitasnya setara dengan balapan besar Asia.
Bagi yang belum sempat hadir langsung di Pertamina Mandalika International Circuit, bisa menyaksikan final Mandalika Racing Series secara live melalui situs www.themandalikagp.com, YouTube, atau akun Instagram resmi @themandalikagp. Tapi tentu, pengalaman terbaik tetap datang langsung ke Grandstand A dan merasakan atmosfer balapnya sendiri.
Ricky Sitompul:
Terima kasih, Pak Andi. Sukses selalu untuk MGPA dan seluruh tim Mandalika GP.
Priandhi Satria:
Terima kasih juga, Mas Ricky. Mari terus dukung motorsport Indonesia agar semakin mendunia.
(MGPA).(sk/*)







