MATARAM – Lebih 1.000 unit kendaraan taksi online tercatat berada di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tercatat DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) NTB mampu melayani kebutuhan calon penonton seri penutup Kejuaraan Balap Motor World Superbike (WSBK) yang akan berlangsung di Sirkuit Mandalika, 19 – 21 Oktober 2021 mendatang.
Taksi online tersebut antara lain berasal dari Grab, GoRide, dan kendaraan online lainnya yang diperoleh dari Angkutan Driver Online yang sudah dipertemukan oleh Dinas Perhubungan NTB, bersama 20 orang general manager hotel berbintang Senin 25 Oktober 2021. ”Tinggal 24 hari lagi. Kami melakukan kordinasi untuk persiapan memenuhi kebutuhan transportasinya,” kata Ketua DPD Organda NTB Junaidi Kasum sewaktu memberikan keterangan pers, Selasa 26 Oktober 2021.
Kordinasi dengan pihak hotel berbintang dilakukan agar mengetahui kebutuhan riil tamu menginapnya yang datang untuk menonton WSBK. ”Katanya hotel-hotel tersebut sudah menerima reservasi calon penonton. Kordinasi dilakukan agar tidak terkesan kerja sendiri – sendiri,” ujarnya.
Organda NTB akan mendata dan memberikan tanda khusus kendaraan yang bisa masuk ke area terbatas di dalam kawasan Mandalika. Petugas akan melakukan penyekatan agar tidak sembarang kendaraan memadati kawasan Mandalika. ”Jangan sampai transportasi tidak jelas memadati kawasan,” ucapnya.
Transportasi gratis yang disiapkan pemerintah tujuan kawasan Mandalika untuk pemegang ticket menonton telah ditetapkan berasal dari lima titik pemberangkatan yaitu di Bandara Internasional Lombok, pelabuhan Gili Mas Lombok Barat, Islamic Center di Kota Mataram, Pelabuhan Bangsal di Lombok Utara, Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur. Kendaraan yang sudah tercatat sebanyak delapan unit bus kapasitas 45 seat, 15 unit bus medium kapasitas 30 seat dan 123 unit Hi Ace kapasitas 12 seat.
Adanya rapat kordinasi ini menimbulkan perselisihan antara Kepala Dinas Pehubungan NTB Lalu Moh Faozal dengan Ketua DPD PHRI NTB Ni Ketut Wolini. Pada waktu bersamaan, Dinas Pariwisata NTB dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) juga melakukan pertemuan di lokasi berbeda dengan pelaku wisata lainnya.
Wolini mengatakan semestinya Faozal melakukan kordinasi dengan dirinya selaku Ketua PHRI NTB. ”Mestinya kan dilakukan kordinasi. Saya punya pengalaman berulang kali merasa terganggu,” ucapnya.
Faozal sendiri mengatakan akan melakukan somasi dan mempertimbangkan untuk melaporkan dugaan pencemaran nama baik karena tudingan dirinya berniat menggagalkan WSBK.(*)