by

Digital Farming Klaster Cabai di Kabupaten Lombok Timur

MATARAM – Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (BI NTB) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur meresmikan program pilot project digital farming di klaster cabai binaan, Kelompok Tani Orong Balak di Desa Kerongkong, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, Selasa 23 Nopember 2021.

Program ini yang kedua yang dilaksanakan di kelompok tani Orong Balak Sebelumnya Kantor Perwakilan BI NTB juga mengadakan program demplot pertanian total organik, dengan metode integrated farming (teknologi MA-11). Untuk project Digital Farming ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB bekerja sama dengan PT. Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB) yang sudah berpengalaman dalam memberikan pendampingan penerapan digital farming kepada petani.

Program yang akan diaplikasikan di klaster cabai Orong Balak adalah teknologi sensor tanah dan cuaca yang dikontrol melalui aplikasi Ritx Bertani. Sensor tanah dan cuaca berfungsi sebagai alat monitoring kondisi tanah dan cuaca pada area tertentu dengan menggunakan teknologi IoT (internet of things), data yang diambil langsung dikirimkan ke server secara periodik dengan jangka waktu tertentu, kemudian diolah dan diintegrasikan smartphone atau PC web browser.

Beberapa manfaat yang diperoleh dari penggunakan aplikasi ini adalah pertama prediksi cuaca yang akurat, sehingga petani dapat menentukan jadwal tanam, mengukur kebutuhan air, dan menentukan komoditas terbaik yang akan dibudidayakan; kedua sebagai peringatan dini, melalui notifikasi kondisi terkini terkait tanah dan cuaca. Dari peringatan dini ini akan muncul rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan oleh petani untuk meminimalisir risiko. Ketiga, menentukan kondisi tanah, sehingga petani dapat menentukan teknik budidaya yang tepat dan mengontrol penggunaan saprodi atau saprotan yang tepat.

Untuk memastikan keberhasilan program digital farming ini, kelompok tani Orong Balak akan dimonitor oleh PT. MSMB selama satu tahun terhitung 23 November 2021. Dalam pelaksanaannya KPwBI NTB senantiasa akan melakukan koordinasi dan sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur maupun pihak terkait lainnya dalam mengawal serta melaksanakan program pengembangan.

Menurut Deputi Kepala Perwakilan BI NTB Achmad Fauzi, pilot project digital farming di kelompok tani cabai ini merupakan salah satu wujud program yang dilakukan dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah melalui pengendalian inflasi yang rendah dan stabil, khususnya kelompok volatile food. ”Selain itu program ini juga dilakukan untuk mendukung program pemerintah daerah dalam melakukan pemberdayaan UMKM,” katanya.

Menurut Bupati Lombok Timur Sukiman Azmi, mengapresiasi penerapan pilot project Digital Farming ini dan diharapkan dapat mewujudkan akselerasi kemajuan di sektor pertanian. ”Hingga dapat sejajar dengan pertanian daerah-daerah yang sudah maju lainnya, sekaligus membuka lapangan kerja dan lapangan berusaha baru bagi masyarakat,” ujarnya.(*)