MATARAM – Peduli lingkungan, PLN Unit Indouk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) mendampingi kelompok Tani Sejahtera di Dusun Tato, Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, mengembangkan komoditi jahe merah di atas lahan rintisan seluas 0,5 hektar yang dimulai semenjak pandemi melanda NTB.
Dukungan yang diberikan mulai dari pengembangan jahe merah pada sektor pembibitan benih jahe merah, kegiatan penanaman di lahan kelompok tani, sampai dengan olahan produk jadi.
Menurut Manager Pertanahan dan Komunikasi PT PLN (Persero) UIP Nusra Bondan Gustaman, potensi yang ada menjadi semangat PLN untuk turut andil dalam pengembangan komoditi jahe merah. ‘PLN sebagai entitas BUMN memiliki tugas untuk menyalurkan CSR atau tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada masyarakat. ”Yang berorientasi kepada Sustainable Development Goals (SDGs),” katanya.
Hal ini agar bantuan – bantuan tersebut memiiki peran untuk mengembangkan potensi – potensi yang ada, baik potensi sumber daya alamnya, bahkan sumber daya manusianya. PLN ingin setiap kegiatan bantuan dan dukungan yang diberikan dapat menjawab permasalahan yang ada di masyarakat. ”Sehingga hasilnya dapat memberikan dampak positif yang berkesinambungan pada masyarakat itu sendiri, ”.ujarBondan.
Ketua Kelompok Tani Sejahtera Safwan menyebutkan bahwa kelompok tani ini dibentuk karena faktor pemutusan hubungan kerja (PHK) yang di alami sebagian masyarakat karena pandemic Covid-19, yang kemudian membentuk kelompok tani jahe. ”Karena melihat potensi produk tani yang dimiliki komoditi jahe itu sendiri,” ucap Safwan.
Mereka melihat potensi pengembangan komoditi ini, terlebih lagi memiliki lahan tanam yang selama ini menjadi lahan tidur, dan belum termanfaatkan secara maksimal.
Ide dan semangat kelompok tani Sejahtera, di respon dengan baik oleh PLN Peduli, dan saat ini kelompok tani sejahtera beranggotakan 15 kepala keluarga. Sekarang kelompok wanita tani (KWT) mengembangkan olahan dari jahe merah tersebut. Sampai saat ini telah berhasil membibitkan 15.000 bibit jahe merah siap tanam, dan sebagian besar sudah kami bagikan ke kelompok tani dan di tanam di lahan tanam masing – masing.(*)