Di Senggigi, Izin Resepsi Nikah Harus Patuhi Prokes

SENGGIGI – Di kawasan wisata Senggigi Lombok Barat, acara resepsi pernikahan yang diselenggarakan di Hotel Kila dibatasi. Hanya boleh mengundang 25 persen dari kapasitas tampungnya 500 orang. Itupun harus dibagi dua waktu kehadirannya. Undangan yang hadir pun tidak diperkenankan melakukan kontak langsung salaman dengan pengantin dan keluarga yang berada di pelaminan.

Di dalam ruang resepsi pun diatur kehadiran undangan yang masuk sehingga tidak terjadi kerumuman. Setiap undangan yang hadir pun dibatasi waktunya selama paling lama 10 menit. Selanjutnya tidak diizinkan menyajikan prasmanan namun menyiapkan rice box (kotakan) untuk dibawa pulang.

Acara resepsi pernikahan yang berlangsung di Hotel Kila Senggigi tersebut diawasi langsung oleh Kepala Kepolisian Resort Lombok Barat Ajun Komisaris Besar Bagus S Wibowo, Jum’at 6 Agustus 2021 lalu. ”Tim melakukan pengecekan langasung untuk memastikan penerapan protokol kesehatan Covid-19,” katanya.

Pemantauan dilakukan tim gabungan Tim Gabungan Satgas Covid-19 Kabupaten Lombok Barat, yang terdiri dari TNI-Polri, Polisi Pamong Praja dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Waktu itu, resepsi pernikahan seorang warga di sana dilakukan oleh event organizer Rossa Wedding Organizer. Mereka diberikan rekomendasi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat agar menjaga jarak dan menyiapkan sarana pendukung protokol kesehatan seperti thermogun dan hand sanitizer. ”Kami memastikan kegiatan sesuai rekomendasi. Kalau tidak, langsung dibubarkan, ” ujar Sekretaris Polisi Pamong Praja Ketut Rauh.

Muhammad Rizal dari Rossa Wedding Organizer menyatakan, apa yang telah dipersiapkan sesuai dengan surat rekomendasi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. “Kami selaku EO, tetap mengacu kepada Surat Rekomendasi Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat, dimana dari depan telah kami siapkan handsanitizer, thermogun, dan batas antrean,” ucapnya.

Selain itu, di pelaminan juga telah dipersiapkan dua batas panggung, sehingga tamu dan mempelai dipastikan tidak akan bertemu, sehingga dipastikan jarak antara tamu dan pengantin tetap terjaga. Tidak ada prasmanan dalam kegiatan ini, melainkan digantikan dengan menggunakan ricebox. ”Sehingga tamu datang mengambil ricebox, kemudian langsung meninggalkan tempat acara,” katanya.(*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *