MATARAM – Mengatasi adanya rentenir yang menjadikan sasaran warga di Nusa Tenggara Barat, ada program bantuan pinjaman yang dilakukan di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Timur. Penerima pinjamannyua belasan ribu orang yang bervariasi nilai pinjamannya. Mulai satu kjuta setahun pertama, meningkat dua kali lipat pada tahun kedua atau pinjaman pembelian sapi atau modal UMKM.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Nusa Tenggara Barat Rudi Sulisyo menyebutkan adanya programa tersebut sewaktu berbicara selama tiga jam masalah Perluasan Akses Keuangan Melalui Program Kredit/Pembinaan Melawan Rentenir di dalam forum Media Briefing : Akses Keuangan untuk Masyarakat Sejahtera di Elfbelly Café & Resto Mataram, Rabu 14 Agustus 2024 pagi. ‘’Ada program Lombok Timur Berkembang, program Mawar Emas dan program Harum Berseri,’’ kata Rudi Sulistio.
Bersamanya hadir sesbagai nara sumber pimpinan unsur Stabilitas Sistem Keuangan lainnya Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Berry Arifsyah Harahap, Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi NTB Ratih Hapsari Kusumawardani, Kepala Kanwil Dirjen Pajak Nusa Tenggara Samingun, Kepala Divisi ELP, Humas dan Hublem Kantor Perwakilan LPS II Fitri Rosi Septiana.
Program Berantas Rentenir Melalui Kredit Tanpa Bunga atau disebut Lombok Timur (Lotim) Bekembang sudah menjangkau 13.563 debitur yang mengucurkan danba Rp 183,66 miliar, program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (Mawar Emas berbasis masjid di seluruh kota/kabupaten 3.575 debitur yang menerima total dana Rp 3,754 miliar dan program Bebaskan Masyarakat dari Sengsara Riba (Harum Berseri) di Kota Mataram baru dimulai memberikan pinjaman kepada 98 debitur senilai Rp 98 juta.,
Rudi Sulistiom juga menjelaskan peerkembangan pendanaan perkembangan di NTB sampai Juni 2024. Saat ini market share aset mencapai Rp 78,75 miliar, pemberian kredit Rp 67,14 triliun dan dana pihak ketiga Rp 49,28 triliun. Adapun NPL (non performing loan)nya atau kredit bermasalah 2,02 persen dan LDR (loan to deposit ratio atau136,25 persen.(*)
Untuk memberikan pemerataan edukasi keuangan di NTB, OJK telah melaKukan 68 kegiatan edukasi di 10 daerah kabupaten kota yang diikuiti 9.950 orang warga.