by

Di Mataram, Puluhan Warga Berjualan Ketupat di Sepanjang Jalan Airlangga dan Majapahit

MATARAM – Sehari menjelang Lebaran Ketupat yang di Lombok dikenal sebagai tradisi Lebaran Topat, bakda Dzuhur Jum’at 28 April 2023 siang tadi telah bermunculan pedagang ketupat di kota Mataram. Terbanyak mereka yang mayoritas warga Kelurahan Punia berdagang di atas trotoar sepanjang jalan Airlangga dan Majapahit.

Mereka rata-rata menggunakan satu meja di bawah tenda payung untuk menggelar ketupat yang digantung di atas panci berisi lauknya diantarannya opor dan urap. Setiap pedagang menyiapkan ratusan biji ketupat yang diisi belasan kilogram beras. Setiap biji ketupat dijualnya Rp 3 ribu atau perikat lima biji seharga Rp 15 ribu.

Seorang pedagang menawarkan membeli jualannya karena masih sepi. Rencananya ia berjualan hingga malam hari atau jika masih tersisa ia menjualnya Sabtu 29 April 2023 pagi. ‘’Silahkan pak beli. Masih sepi ini,’’ kata Maesarah, 55 tahun, di ujung barat Majapahit.

Menurutnya, sepinya pembeli karena lebih banyak warga yang melakukan mudik lebaran setelah meredanya pandemic Covid-19. ‘’Jika dibanding dulu, lebih ramai karena mereka tidak pergi mudik ke kampung halamannya,’’ ujar Maesarah.

Seorang pedagang lainnya Srianah, 53 tahun, menyatakan berjualan ketupat dan lontong ini adalah mata pencahariannya sehari-hari. Jika bukan lebaran, mereka berdagang lontong di berbagai pasar di kota Mataram.

Sabtu 29 April 2023 besok dipastikan tradisi Lebaran Topat di Lombok akan ramai. Di seluruh wilayah di Mataramk, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Timur warga memanfaatkannya untuk rekreasi di berbagai pantai setelah melakukan ziarah kubur makam keramat yang dikenal sebagai penyebar Islam di Lombok.(*)