by

Bukit Kayangan di Tepi Laut Selat Alas

LABUAN LOMBOK – Bukit Kayangan terletak di tepi barat Selat Alas yang memisahkan pulau Lombok dan pulau Sumbawa. Dari atas bukit tersebut tampak di sebelah timur daratan Sumbawa Barat. Di utara tampak adanya puncak Rinjani. Bukit Kayangan ini berada di lintasan jalan keluar masuk dua pelabuhan yaitu untuk kapal feri di Pelabuhan Kayangan dan kapal barang di Pelabuhan Labuhan Lombok.

Bulan lalu, 17 Mei 2023, Bukit Kayangan dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berkaitan dengan peninjauan sebagai salah satu dari 75 desa yang masuk Anugrah Desa Wisata (ADWI) 2023. Bukit Kayangan adalah satu dari tiga desa wisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang masuk nominasi. Desa wisata lainnya adalah Setanggor di Kabupaten Lombok Tengah dan desa Lembar Selatan di Kabupaten Lombok Barat.

Menurut Ketua Pengelola Bukit Kayangan Abdul Haris Munandar, 32 tahun, yang biasa dipanggil sehari-hari Binggor, di dalam area seluas 11 hektar tersebut pengunjung bisa menginap di tenda yang disiapkan pengelola atau membawa sendiri. Ia menyebutkan di atas lahan seluas tiga hektar yang sudah dikelolanya tersebut,  ad ataman bunga, taman bermain anak-anak, naik kenaraan khas Lombok yaitu cidomo (cikar dokar menggunakan roda mobil) atau Bentor (becak motor) yang banyak dijumpai di Sulawesi.

Pengunjung juga bisa foto selfi di dua rumah bentuk Lumbung Sasak dan rumah panggung Sulawesi. ‘’Di sini ada  suku Sasak, Bugis, Mandar dan Bajo,’’ kata Binggor yang juga ketua Karang Taruna di Desa Labuhan Lombok.

Desa Labuhan Lombok ini berada di lokasi yang berjarak 2,5 jam waktu tempuh perjalanan darat dari Bandara Internasional Lombok di Praya Lombok Tengah atau dari kota Mataram. Dalam paper presentasi Kepala Desa Labuhan Lombok Siti Zaenab (ybs sedang di luar daerah belum bisa berbicara langsung), desanya, memiliki potensi destinasi lainnya, yaitu kunjungan obeyk wisata buatan Museum Kapal Pinisi, Goa Biawak. ‘’Selain sentra kerajinan tangan dan sentra pengolahan terasi,’’ ujarnya.

Untuk tradisi, di sana bisa ditemui kegiatan budaya bagian dari pernikahan yaitu Nyongkolan (suku Sasak) dan Mapacci dan Leka/Marola. Di sana juga terdapat monument peninggalan zaman penjajahan Belanda selain rumah adat panggung Ada pula wisata alam bawah laut di empat gili di utara desa tersebut yaitu Gili Lebur, Gili Kondo, Gili Petagan dan Gili Kapal. Bisa pula menikmati kesenian Hadrah, Manca dan permainan gasing.

Benda kerajinan tangan yang bisa menjadi barang oleh-oleh yaitu seni ukir bambu dan inka atau piring makan dari lidi (biasanya menggunakan rotan). Sedangkan kulinernya beupa Abok Ikan Tuna, terasi Udang dan terasi ikan terasi atau terasi ikan kering. Di bidang fesyen, Labuahn Lombok menghasilkan kerajinan tangan tas rajut Kayla dalam berbagai bentuk.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Lombok Timur Muhammad Nursandi, menjelaskan pendampingan desa wisata di Labuhan Lombok sudah didampingi sejak tahun 2020. ‘’Alhamdulilah Lombok Timur sebagai kabupaten yang paling banyak destinasi yang kami miliki satu persatu membuktikan bahwa potensi destinasi Lombok Timur sudah menorehkan prestasi pengelolaan. Diharapkan masuk 10 besar ADWI, ‘’ ucapnya.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed