MATARAM – Sebagai daerah yang dikenal dengan Pulau 1.000 Masjid, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki potensi yang besar untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui konsep pemberdayaan masyarakat berbasis masjid dengan peningkatan akses permodalan bagi jamaah dan/atau masyarakat di sekitar kawasan masjid yang memiliki usaha skala mikro dan/atau kecil.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Akmaluddin Suangkupon melalui keterangan pers, Kamis 23 Maret 2023 setelah sebelumnya selesai “Launching Program Mawar Emas Penyaluran Dana Qaradhul Hasan Bergulir” menyampaikan bahwa penyediaan pembiayaan dengan konsep qardhul hasan tentunya akan sangat membantu para wirausaha syariah dan/atau masyarakat dalam pengembangan usaha yang dimiliki. ‘’Oleh karena itu, Bank Indonesia sangat mengapresiasi program MAWAR EMAS (Melawan Rentenir Berbasis Masjid) yang diinisiasi oleh MES Kota Mataram bersama PT Bank Syariah Indonesia,’’ katanya.
Bank Indonesia memandang pentingnya langkah-langkah yang dapat ditempuh guna melakukan ekstensifikasi penerimaan yang berbasis infak, sedekah dan wakaf (ISWAF). Salah satu cara Bank Indonesia guna memaksimalkan hal tersebut adalah dengan pemanfaatan digitalisasi penerimaan ISWAF bagi masjid melalui penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alternatif kanal penerimaan yang tidak terbatas dan hanya menggunakan gawai.
Bila melihat dari jumlah user QRIS, per Januari 2023 telah terdapat 231.440 pengguna QRIS di NTB. Untuk itu, BI NTB terus mendorong upaya kolaborasi dengan PJP bank dan nonbank untuk melakukan akuisisi merchant QRIS masjid.’’Guna mengcapture keinginan dan niat baik jamaah untuk menyalurkan ISWAF nya pada masjid-masjid di NTB,” ujar Akmaluddin Suangkupon.(*)