Berwisata Sambil Bersih-Bersih di Desa Buwun Sejati

BUWUN SEJATI NARMADA – Meningkatnya kunjungan di obyek wisata kerap menyisakan persoalan sampah. Kesadaran pengunjung terhadap kebersihan di sejumlah objek wisata masih minim sehingga masih ditemukan sampah berserakan di sejumlah areal wisata.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang SDM Dinas Pariwisata Lombok Barat, Erwin Rachman usai kegiatan gotong royong di objek wisata yang ada di Desa Wisata Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Jumat 27 Mei 2022.

Seperti diketahui, belakangan ini beberapa objek wisata di Desa Buwun Sejati yang memiliki du obyek wisata alam Bunut Ngengkang dan Aik Nyet sedang viral di media sosial sehingga mengundang banyak pengunjung datang ke lokasi ini.

Selain itu, saat ini desa Buwun Sejati berhasil mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Rencananya dalam waktu dekat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahudin Uno akan mengunjungi desa ini.

Visitasi Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama tim untuk menilai indikator yang wajib dipenuhi sebagai desa wisata berkembang. Tujuh kategori yang dilombakan siap untuk dinilai secara langsung oleh Menteri Parekraf.

“Aksi bersih-bersih ini adalah tahap awal. Dan kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut berpartisipasi, mulai dari rekan-rekan OPD, komunitas, mahasiswa, dan masyarakat sekitar,” kata Erwin.

Dijelaskan Erwin, gotong royong ini bukan semata-mata karena akan dikunjungi pihak Kementerian, namun gerakan aksi “Berwisata Sambil Bersih-bersih” ini menjadi kampanye Sapta Pesona wisata guna meningkatkan kualitas layanan wisata yang bersih dan rapi.

Ia berharap, aksi ini juga dapat menjadi edukasi membangun kesadaran masyarakat luas, tidak hanya pedagang dan masyarakat sekitar, namun juga para pengunjung untuk lebih peduli menjaga kebersihan wisata.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  mengangkut sampah yang ada di destinasi Aik Nyet dan Bunut Ngengkang. ‘’Saya meminta agar pak kades juga paling tidak menyiapkan karung atau wadah untuk menampung sampahnya agar dari DLH bisa angkut,” ujar Erwin.

Tidak hanya masyarakat sekitar desa, kegiatan ini juga diikuti beberapa komunitas, salah satunya Kelompok Masyarakat Peduli Sungai (KMPS) Meninting. Akhmadi, Ketua KMPS Meninting berharap ia dan komunitas lainnya dapat lebih terlibat dalam aksi semacam ini.

Diharapkan KMPS Meninting bisa bersinergi dengan pemerintah daerah serta dapat mengambil bagian dalam kegiatan apapun bersama komunitas-komunitas lain dalam hal lingkungan, sehingga nanti apa yang telah diperbuat secara bersama bisa  menyadarkan masyarakat.bahwa pentingnya menjaga lingkungan. “Sampah itu problem bersama dan menyelesaikan secara bersama-sama. Intinya bersih muaranya, bersih sungainya dan indah pantainya,” ucapnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *