by

Berwisata di Desa Batu Kumbung Lombok Barat

MATARAM – Agenda tahunan Festival Pesona Lombok Barat yang merupakan kalender pariwisata akan berlangsung sebulan lagi, Agustus 2021 mendatang. Desa wisata Batu Kumbung di Lombok Barat sudah bersiap – siap ambil peran menyelenggarakannya setelah pembukaannya di kawasan wisata Senggigi.

Desa Batu Kumbung Kecamatan Lingsar berjarak sekitar delapan kilometer dari Kota Mataram memiliki banyak potensi seperti agrowisata, perikanan, budaya, ekonomi kreatif kuliner dan lainnya.

Ketua Badan Usaha Milik Desa Ijo Tandur Sumaidi alias Edong, 36 tahun, yang mengelola desa wisata Batu Kumbung, menyebutkan desa wisata ini mulai diangkat 2018. ”Kami mulai memperkenalkan potensi wisata setelah terjadinya pandemi Covid-19,” kata Sumaidi.

Sewaktu penelitian Gunung Samalas (sebelum dijuluki Gunung Rinjani) Prof Frank Lavigne dari Unviesrita Bourdoux pernah mengunjungi desa tersebut.

Di sana, ada Dusun Manggong yang memiliki potensi sumber air sehingga dijuluki sebagai kampung wisata tirta bernuansa panorama semi hutan dan persawahan sehingga tidak heran jika tersedia obyek wisata kolam renang.

Dusun Batu Kumbung merupakan dusun yang masih memiliki bukti sejarah dengan benda dan kearifan budaya lokal yang masih terpelihara dan terlaksanakan setiap tahunnya. Sehingga kemudian dusun ini dijuluki Kampung Wisata Budaya yaitu obyek wisata desa yang mengusung konsep wisata budaya, adat istiadat dan museum benda sejarah dimana semua wilayah dusun itu merupakan museum budaya desa.

Disini, wisatawan mendapatkan pengalaman spiritual dan budaya Sasak yang masih terpelihara. Tidak hanya itu, para wisatawan juga bisa menyaksikan benda-benda peninggalan sejarah dan cerita-ceritanya yang dipaparkan oleh para penerus nya.

Seperti dikatakan Sumaidi, Desa Batu Kumbung ini memiliki delapan obyek wisata. Antara lain Manggong sebagai kampung wisata tirta. Kemudian ada kampung wisata budaya yang menjadikannya sebagai museum desa dusun Batu Kumbung. ”Ada peninggalan buku lama Alquran tulis tangan, buku riwayat hikayat seperti bentuknya lontar huruf Jejawan,,” kata Suamidi

Di desa tersebut juga ditemukan Petilakan yang merupakan tempat pertapaan pennyebar agama Patih Laga Denek Purwangsa yang juga dikenal dengan Syeh Al Hamidi. Memiliki rumah tinggal Bale Lunggon seperti rumah biasa tapi tersimpan benda peninggalannya berupa plana kuda, cambuk kuda, gulungan benang buatan, juga terdapat sepotong kaki ayam, ada pemaja (pisau tradisional untuk meraut/sesek, naskah khutabah tulis tangan.

Sumaidi juga menyebutkan Kampung Wisata Mina yang berada di Dusun Pondok Buak ini merupakan salah satu dusun dengan potensi perikanan air tawar (budidaya ikan air tawar).

Untuk event Pesona Lombok Barat sendiri, Kampung Wisata Mina akan menyiapkan festival kuliner ikan air tawar. Konsepnya tidak tebatas pada kuliner saja, tetapi bagaimana atraksi dari budidaya ikan ini menjadi atraksi utama.

Atraksi yang dimaksud Sumaidi yakni, mulai dari fish feeding atau memberi makan ikan seperti ikan koi, ikan fatin, dan lainnya. Atraksi berikutnya yaitu bagaimana proses pembesaran ikan dimana nanti wisatawan akan dilibatkan untuk memanen ikan, mulai dari memancing, dan, menjala.

Setelah itu, bergeser ke satu titik lokasi lagi, wisatawan akan dilibatkan lagi untuk pemindahan mulai dari telur ikan, sampai anak-anak ikan bagaimana diproses di tambak itu. Kemudian wisatawan akan menuju festival kuliner.

Untuk festival kuliner sendiri, rencananya akan menggunakan konsep cooking class berkolaborasi dengan Indonesian Chef Association (ICA) untuk memandu wisatawan mengolah ikan sesuai standard.

Wisatawan akan masuk dan berkeliling di kampung dan mereka akan mendapatkan beberapa jenis olahan ikan diantaranya pepes, gulai, abon, sate dan olahan lainnya yang akan ditampilkan.

Tidak hanya itu, Kampung Wisata Mina juga menyiapkan atraksi edukasi tentang teknologi tepat guna untuk model perikanan terpadu. Di situ nanti wisatawan bisa mempelajari teknik budidaya sederhana dengan air seadanya.

Setelah itu, di lokasi terakhir wisatawan akan diajak ke fish market. Di fish market ini akan ditampilkan berbagai produk olahan yang ada di Kampung Wisata Mina.

Oh ya, di sana juga terdapat Dusun Tragtag yang memiliki potensi kesenian dan keharmonisan masyarakat dusunnya yang hidup berdampingan antara dua suku yaitu suku Sasak dan suku

Bali menjadi salah satu daya tarik di kampung ini, sehingga kemudian dibranding menjadi Kampung wisata kesenian yaitu dengan memaksimalkan keharmonisan dua suku yang hidup

berdampingan dengan lebih menonjolkan kolaborasi seni baik itu tari, religi dan music tradisional. Wisatawan akan dimanjakan dengan  kolaborasi seni dan budaya dengan suasana ramah dan akrab. Di kampung ini pula wusatawan dapat menikmati pengalaman berbaur dengan masyarakat baik dlam mengolah jajanan dan atau kut dalam seni.

Jadi konsep yang sudah disepakati dengan komite wisata di sini diakan adakan pasar ikan setiap minggunya. Jadi ikan hias, ikan budidaya, dan olahan ikan akan tetap ada disini.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Saepul Akhkam menyebutkan hanya akan mendatangkan pelaku wisata. ”Harapan kedepannya supaya ini bisa masuk di paket travel agent, Kalau sudah masuk paket, secara khusus bisa semakin variatif menjadi destinasi alternatif,” ucapmnya.

Jum’at 30 Juli 2021, Dinas Pariwisata Lombok Barat mengajak warga bersih-bersih kawasan wisata. Jajaran Dinas Pariwisata Lombok Barat ikut berpartisipasi bersama masyarakat membersihkan kawasan Kampung Wisata Mina yang merupakan bagian dari Desa Wisata Batu Kumbung di Kecamatan Lingsar.

Saepul Akhkam mengatakan kegiatan gotong royong yang dilakukan selama ini menjadi bukti bahwa kegiatan ayo berwisata sambil bersih-bersih sudah menjadi isu bagus untuk mewujudkan ijo nol dedoro atau zero waste.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed