MATARAM – Serempak di 50 desa wisata se Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dipimpin oleh Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, dilakukan kegiatan bersih-bersih sampah menyambut Hari Bersih Indonesia (Hari Peduli Sampah Nasional), di Desa Wisata Pesanggrahan Kecamatan. Montong Gading Kabupaten Lombok Timur, Ahad 21 Februari 2021.
Aksi gotong royong membersihkan sampah di setiap akses jalan dan sudut desa wisata tersebut untuk mendukung dan mempercepat terwujudnya NTB Zero Waste atau mewujudkan lingkungan bersih dan sehat.
Adapun 50 desa wisata sebagai lokasi digelarnya aksih bersih-bersih secara serentak yaitu di sentra kerajinan anyaman, gerabah, pantai, lembah pegunungan, perkebunan kopi, buah-buahan, peninggalan warisan sejarah.
Kota Mataram : Kota Toea Ampenan, Kelurahan Bintaro, Kelurahan Tanjung Karang/Loang Baloq, Kelurahan Sayang-Sayang.
Di Kabupaten Lombok Barat : desa Lingsar, Desa Banyumulek, Desa Gili Gede, Desa Sekotong Tengah/Tawun, Desa Lembar/pantai Cemara, Desa Sekotong Barat, Desa Pusuk Lestari, Desa Mekarsari.
Kabupaten Lombok Tengah : Desa Bile Bante, Desa Bonjeruk, Desa Rembitan/Sade, Desa Ende/Sengkol, Desa Sukarara, Desa Aik Berik, Desa Lantan, Desa Penujak.
Di Kabupaten Lombok Utara : Desa Senaru, Desa Genggelang, Desa Malaka, Desa Pandanan dan Nipah, Desa Gili indah. Kabupaten Lombok Timur : Desa Sembalun, Desa Kembang Kuning, Desa Tete Batu, Desa Pesanggerahan, Desa Masbagik Timur, Desa Kuta, Desa Sugian, Desa Senang Galih, Desa Labuan Pandan, Desa Padakguar, Desa Pringgesela, Desa Loyok.
Kabupaten Sumbawa Barat : Desa Kertasari, Desa Beru, Desa Pototano. Kabupaten Sumbawa : Desa labuan Aji, Desa Labuan Jambu. Kabupaten Dompu : Desa Malaju, Desa Nangamiro, Desa Soro, Desa Risa, Kota Bima : Kelurahan Kolo, Kelurahan Lawata.
Program NTB Zero Waste yang merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi NTB yang tertuang dalam visi misi NTB gemilang yaitu NTB Asri dan Lestari. Program mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat itu masih terus didorong oleh pemerintah hingga ke desa-desa yang diintergrasikan melalui kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan. Termasuk kegiatan memilah dan mengolah sampah menjadi produk kerajinan yang bernilai ekonomi.
Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, semua desa-desa wisata yang pernah dikunjunginya selalu menunjukan progres yang sangat baik. Terutama desa-desa yang telah bertransformasi menjadi desa wisata melalui kekompakan pemerintah desa, kelompok sadar wisata dan masyarakatnya mengalami peningkatan yang membanggakan. ”Hampir semua desa wisata menawarkan sesuatu hal yang menyenangkan dengan ciri khas keindahan yang tiada tara,” katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur M. Juaini Taofik mengemukakan antusias masyarakat Lombok Timur untuk mewujudkan berbagai program Pemerimtah Provinsi NTB begitu besar. Terutama upaya mereka untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dari lestari dari setiap desa-desa wisata begitu luar biasa.
“Dampak dari antusias masyarakat desa wisata ternyata mendorong desa-desa lain untuk segera berbenah menjadi desa yang bersih dan sehat,” ucapnya.
Dijelaskannya, apalagi semangat mereka semakin bertambah setelah pemerintah provinsi memberikan berbagai bantuan fasilitas maupun sarana untuk mendukung upaya pembentukan desa wisata yang ada di Lombok Timur.
Misalnya bantuan pemprov di desa wisata Kembang Kuning. Seperti bank sampah, anggaran dan lain-lain. Alhamdulillah dengan sigapnya, mereka dapat memanfaatkan bantuan tersebut. ”Sehingga desa Kembang Kuning menjadi layak meraih peringkat pertama lomba kampung sehat se-NTB,” ucapnya.
”Di Lombok Barat ada empat desa yang ikut program bersih sampah yang dilaksanakan pada hari ini,” kata Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Ekraf Pariwisata Dinas Pariwisata Lombok Barat Erwin Rachman.
Desa Sekotong Selatan tepatnya di Dermaga Tawun, kemudian di Sekotong Tengah berlokasi di Mangrove Tanjung Batu, dan di Desa Lembar Selatan di wilayah Pantai Cemare dan Desa Gili Gede Indah..
Menurut Kepala Desa Lembar Selatan Beny Basuki mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir ini sampah yang ada di Pantai Cemare lebih banyak berasal dari sampah kiriman. Apalagi dengan intensitas curah hujan yang masih cukup tinggi saat ini mengakibatkan banjir di wilayah sekitar.
“Akibatnya kawasan pantai cemare akan penuh dengan sampah-sampah kiriman seperti kayu, dedaunan, dan sampah plastik. Justru sampah yang dari pengunjung tidak terlalu banyak,” ujar Beny.
Di kawasan Pantai Cemare sendiri ada ratusan warga ikut ambil bagian dalam kegiatan bersih-bersih kali ini, mulai dari jajaran Dinas Pariwisata Lombok Barat, perangkat desa, Lembaga Desa/BPBD, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Pokdarwis, tokoh masyarakat, pelaku usaha wisata, mahasiswa, pedagang, dan masyarakat setempat.(*)