LOMBOK TENGAH – Sebagai Program Sosial Bank Indonesia, Klaster Sapurata di Dusun Kuranji Desa Mas-Mas Kabupaten Lombok Tengah mendapatkan bantuan digital farming, Jum’at 14 April 2023 siang.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (KPw BI NTB) Heru Saptaji mengatakan bahwa Bank Indonesia berupaya menjaga kestabilan harga pangan baik dari sisi hulu maupun di sisi hilir. “KPwBI NTB telah melakukan pendampingan pada sejumlah klaster komoditas pangan strategis, salah satunya Klaster Padi Sapu Rata,’’ katanya.
Berdasarkan hasil identifikasi, Klaster Padi Sapu Rata ini dijadikan sebagai pilot project dan nantinya akan menjadi percontohan bagi kelompok tani lain di sekitarnya,” ujar Heru Saptaji.
Februari 2023 lalu, Klaster Padi Sapu Rata juga telah difasilitasi pelatihan dan pendampingan budidaya pertanian organik berbasis MA-11 yang mendatangkan langsung ahli pertanian organik dari Semarang yaitu Dr. Nugroho. Bank Indonesia juga telah memfasilitasi pemasangan dan pelatihan digital farming berupa alat sensor tanah (jinawi) dan sensor cuaca(bathara) bekerja sama dengan PT. Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB) untuk mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya produksi.
Lebih lanjut, kegiatan kick off juga dirangkaikan dengan penyerahan simbolis bantuan Program Sosial Bank Indonesia berupa dua unit hand tractor dan sumur bor kepada klaster Padi Sapu Rata.
Selain itu juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dengan Pemerintah Kota Mataram serta penandatanganan MoU B-to-B antara Klaster Padi Sapu Rata dengan offtaker Koperasi Mutiara Amanah Syariah dari Bank NTB Syariah untuk memfasilitasi jual-beli gabah padi dan/atau beras secara langsung dari kelompok tani ke off taker.
Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri mengatakan daerahnya memiliki lahan pertanian seluas 70.831 hektar diantaranya sawahnya seluas 50.886 hektar. ‘’Hasilnya 450 ribu ton gabah setahun. Penduduk Lombok Tengah satu juta jiwa. Produksi padi kami surplus,’’ ujarnya.
Rangkaian kegiatan kick off diakhiri dengan seremonial penanaman padi oleh Bupati Lombok Tengah, Asisten II Kota Mataram, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, serta Dinas Pertanian, Direksi Bank NTB Syariah, dan Ketua Koperasi Amanah Syariah pada lahan demplot seluas 1 hektar. Harapannya acara ini dapat dan mendorong pertumbuhan ekonomi NTB dan menjaga inflasi tetap terkendali serta pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di NTB.(*)