by

Bangun Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Project Rp 1,7 Triliun,  ITDC Terapkan K3

JAKARTA –  PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika atau The Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), selalu menerapkan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai standar kerja dalam setiap proyek yang dikerjakan di dalam kawasan.

Salah satu proyek yang tengah berjalan adalah Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Project (MUTIP), yaitu proyek pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas pariwisata di kawasan The Mandalika yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sesuai siaran pers ITDC 2 Maret 2021 senilai Rp 1,7 Triliun.

Jum’at 21 Oktober 2022 sore, melalui siaran pers yang diberikan General Manager The Mandalika Bram Subiandoro, mengatakan, ITDC selaku pengelola kawasan sangat penting bagi untuk selalu memastikan dan memperhatikan K3 serta meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yang terukur bagi para pekerja di The Mandalika, sehingga dapat mengurangi dan mencegah kecelakaan dan penyakit akibat bekerja, serta menciptakan lingkungan tempat kerja yang nyaman dan aman untuk mendorong produktivitas pekerja.

Setiap pekerja dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa safety helmet, vest, sarung tangan, kaca mata proyek dan safety shoes. Untuk memastikan tingkat kesehatan pekerja, para pekerja diberikan vitamin dan fasilitas pemeriksaan kesehatan rutin setiap satu minggu sekali. Sebelum melaksanakan pekerjaan, para pekerja melakukan sejumlah kegiatan seperti mendapatkan pengarahan dan safety briefing dari kepala proyek, membersihkan lokasi kerja sebelum melakukan kegiatan proyek, dan menguji alat-alat kerja yang akan digunakan. Hal ini untuk memastikan terpenuhinya K3 bagi para pekerja proyek dan penyelesaian pekerjaan secara optimal setiap harinya. “Penerapan K3 dalam operasional perusahaan maupun konstruksi efektif untuk memberikan kesadaran lebih bagi para pekerja akan risiko dan bahaya dalam bekerja, mengurangi stress para ekerja, serta dapat meningkatkan kinerja dan loyalitas pekerja. Penerapan K3 juga merupakan komitmen kami dalam mewujudkan zero accident dalam setiap kegiatan konstruksi. Selain itu hal ini juga menjadi bentuk ketaatan Perusahaan terhadap prinsip Corporate Social Responsibiliy (CSR) serta upaya dalam menjaga reputasi,” ujar Bram.

Bram menambahkan bahwa selain selalu menerapkan prinsip K3 dalam pelaksanaan proyek, ITDC juga berkomitmen untuk melibatkan sebanyak mungkin masyarakat NTB khususnya masyarakat desa penyangga The Mandalika. Tentu saja, perekrutan tenaga kerja tetap dilaksanakan dengan profesional, berdasarkan kebutuhan dan memenuhi persyaratan yang ditentukan. Saat ini, terdapat 741 orang pekerja proyek tergabung dalam penyelesaian MUTIP yang berasal dari berbagai daerah, dimana lebih dari 80 persennya merupakan tenaga kerja asal NTB, termasuk berasal dari desa penyangga The Mandalika. “Kami berharap pembangunan The Mandalika, khususnya proyek MUTIP, terus berjalan dengan lancar, didukung oleh penerapan K3 bagi seluruh pekerja. Kami optimis, dengan semakin lengkapnya infrastruktur dasar dan fasilitas pariwisata di kawasan ini akan menarik minat investor untuk ikut bersama mengembangkan The Mandalika, sehingga dapat membawa multiplier effect bagi masyarakat NTB khususnya masyarakat Lombok Tengah dan desa penyangga,” ucap Bram.

Program MUTIP ini dibiayai secara penuh oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan merupakan pembiayaan pertama secara standalone/mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.

Waktu itu, 2 Februari 2021, dilakukan penandatanganan Kontrak Paket I antara ITDC dengan Joint Venture PT PP (Persero) – PT Wijaya Karya (Persero) – PT Bunga Raya Lestari (BRL) (JV PP-WIKA-BRL).  Melalui kontrak ini, JV PP-WIKA-BRL akan segera memulai pekerjaan konstruksi infrastruktur dasar di area Barat dan Tengah The Mandalika.

Kontrak Paket I meliputi pekerjaan infrastruktur dasar antara lain pekerjaan jaringan jalan lengkap dengan drainase, box utilitas, lanskap dan penerangan jalan; pekerjaan normalisasi sungai berikut tempat evakuasi sementara dan pintu air; pekerjaan pembangunan fasilitas amenity core dan gerbang kawasan; serta pembangunan jaringan pipa air  bersih, jaringan pipa air kotor, dan jaringan pipa air irigasi berikut kelengkapannya.

Sewaktu direktur utama ITDC masih dijabat Abdul M Mansoer, menyatakan senang sekali bisa memulai lagi kontrak pekerjaan konstruksi infrastruktur di The Mandalika. Hal ini menunjukkan komitmen kami dalam mempercepat pembangunan The Mandalika  khususnya melalui program MUTIP yang dibiayai oleh AIIB. Melalui pekerjaan ini dipastikan pembangunan infrastruktur di The Mandalika terus berjalan, paralel dengan pembangunan street circuit dan amenitas seperti hotel dan beach club.  Selain untuk meningkatkan daya tarik kawasan bagi investor untuk masuk dan bersama-sama mengembangkan The Mandalika, percepatan pembangunan ini juga kami pastikan untuk mempersiapkan kawasan The Mandalika menyambut normalisasi pariwisata setelah proses vaksinasi selesai,” kata Abdulbar M. Mansoer.

Sementara Kontrak Paket II juga antara ITDC dengan Joint Operation PT Hutama Karya (Persero) – PT Adhi Karya (Persero) (JO HK-ADHI), untuk pembangunan infra struktur dasar di area Timur The Mandalika.  Paket II ini meliputi  antara lain pembangunan sarana dan prasarana jaringan jalan, normalisasi sungai, pembangunan fasilitas amenity core, gerbang kawasan, dan konstruksi Masjid Area Timur, serta pembangunan jaringan pipa air  bersih, jaringan pipa air kotor, dan jaringan pipa air irigasi berikut kelengkapannya.

Penandatanganan kontrak pekerjaan konstruksi baik oleh JV PP-WIKA-BRL maupun JO HK-ADHI ini dilakukan setelah melalui proses pengadaan menggunakan metode international open competitive tender serta telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan oleh AIIB sebagai bank pemberi pinjaman.

ITDC sendiri telah memulai percepatan pembangunan The Mandalika sejak 2016 dan hingga saat ini, telah terbangun infrastruktur jalan utama kawasan sepanjang 4 km beserta fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti Masjid Nurul Bilad dan Kuta Beach Park berikut beach facilities-nya dengan menggunakan pendanaan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015 sebesar Rp 250 miliar.  Sementara proyek infrastruktur dasar yang masih berjalan dan akan selesai pada tahun ini adalah jalan sepanjang 6,7 km dan Jalan Kawasan Khusus (JKK) dengan mendapatkan dukungan diantaranya dari Pemerintah melalui PMN tahun 2020 sebesar Rp 500 miliar, fasilitas pendanaan melalui program National Interest Account (NIA) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dan sindikasi pendanaan dari Himpunan Bank Negara (HIMBARA).

Setahun kemudian, 8 April 2022, ITDC kembali merilis realisasi pembangunan MUTIP mencapai Rp 623,6 miliar. Saat ini realisasi pembangunan mencapai 36,82 persen atau setara dengan Rp 623,6 Miliar dari total kontrak MUTIP Paket I dan II sebesar Rp 1,7 Triliun. Capaian realisasi ini diperoleh dari akumulasi sejumlah pekerjaan yang masuk dalam MUTIP Paket I dan II yang mencakup area seluas 450 hektar di KEK Mandalika, antara lain pembangunan jalan akses sebanyak 20 ruas jalan dengan total panjang 15,50 KM, jalur pejalan kaki (pedestrian), saluran drainase, box utility sepanjang 6000 m, penerangan jalan umum (PJU), pagar kawasan, enam area parkir, landscaping serta pekerjaan pembuatan gerbang timur dan barat kawasan. Ke-20 ruas jalan akses ini merupakan jalan akses penghubung antar satu spot pariwisata dengan spot pariwisata lainnya di dalam Kawasan The Mandalika.

Saat ini, pekerjaan jalan pada ruas-ruas tersebut dalam proses pembuatan saluran, proses rigid pavement (pembetonan), curing, dan pemasangan lampu penerangan. Sementara pembangunan enam area parkir di The Mandalika, yaitu berlokasi di area barat sebanyak satu area parkir, zona timur Kawasan sebanyak tiga area parkir, di zona selatan Sirkuit ada satu area parkir dan di zona utara sirkuit terdapat satu area. Sebagian area parkir ini juga telah dimanfaatkan oleh para pengunjung saat penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP) pada 18-20 Maret 2022 lalu. Sedangkan progres pembuatan gerbang timur mencapai persiapan pemasangan atap dan gerbang barat telah memulai persiapan pembangunan pondasi.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed