by

Ayam Bakar bumbu Kecap Menu Pendaki di Pegunungan Rinjani

MATARAM – Apa bekal pendakian ke Pegunungan Rinjani? Jika membawa kelompok pendaki, Event Organizer Mata Angin  Indonesia di Lombok memiliki pilihan baru Ayam Bakar Bumbu Kecap. ”Yang praktis itu Ayam Bumbu Kecap. Tahan lama, tidak basi namun butuh pengolahan yang hygienis,” kata M Sasmihardi pemilik Mata Angin Indonesia, Kamis 5 Agustus 2021 sore.

Ahad 1 Agustus 2021 lalu, Mata Angin membawa Komunitas Vinaya Fit Club melakukan pendakian sehari tanpa menginap ke Bukit Kondo – salah satu dari Seven Summits atau tujuh bukit termasuk puncak Rinjani.

Bukit Kondo ini ketinggiannya 1.934 meter di atas permukaan laut (mdpl). Waktu tempuhnya hanya sehari tanpa menginap. Berangkat dari Kota Mataram pukul 4 pagi. Karena itu, mereka berbekal makan siang dari Mataram. Untuk makan siang, mereka membawa Ayam Bakar Bumbu Kecap dilengkapi tahu tempe goreng dan timun lalapan serta sambel bawangyang sesuai selera orang Lombok pas tidak pedas dan tidak manis.

Menurut Nurul Chayati pemilik Dapur Buatiek, bekal lauk Ayam bakar Kecap ini beserta tahu tempe dan nasinya dimasak dini hari menjelang keberangkatannya Subuh. ”Semua dipacking setelah dingin. Jadi ada jeda waktu untuk mendinginkannya,” ujarnya.

Dikatakan, gigitannye empuk apalagi bagian paha, ayamnya ada rasa manis dari kecap dan rendeman bumbu bawang. ”Dan sensasinya dibakar. Digigit empuk tapi tidak hancur,” ucapnya. Memasaknya hingga lembek tapi tidak sampai hancur. ”Terus kena campuran manis dari kecapnya. Jadi ada sensasi kenyal,” katanya.

Untuk mengemasnya, tidak dalam satu porsi. Namun dipisahkan masing – masing terlebih dulu. Yaitu menggunakan kantong plastik masing – masing satu bungkus nasi sebanyak 200 gram, terpisah lauk ayamnya, tahu dan tempenya kemudian lalapannya. ”Biar aman bentuk dan rasa tetap enak,” ujarnya.

Ini pendakian Mata Angin Indonesia yang ke-10. Sasmihardi mengatakan bahwa menu yang paling pas praktis adalah ayam yang dibumbui dan lalapan. ”Pedas tidak menggigit. Tidak terlalu pedas dan tidak terlalu manis. Ini enak bumbunya,” ucapnya.

Ia mengakui pernah makan di beberapa tempat di Sembalun. Mereka punya khas masing-masing. Cumah jika pendakian hanya sehari pergi pulang, karena berangkat dari Mataram di pagi hari agar tidak terlalu ribet maka membawa Ayam Bakar Kecap.

Ia menggambarkan ketika lelah dalam perjalanan pendakian dan waktunya makan siang, jika menunya membangkitkan selera dengan sambal. ”Waduh tidak kebayang enaknya habis semua,” katanaya.

Sampai Ahad 1 Agustuss 2021 lalu, Mata Angin Indonesia udah 10 kali melakukan pendampingan pendakian Rinjani dan sekitarnya. Untuk diketahui bahwa Sembalun 7 Summits terdiri dari Rinjani (3726 m/dpl) – Sempana (2329 m/dpl), Lembah (2200 m/dpl) – Kondo (1937 m/dpl) – Anak Dara (1923 m/dpl) – Pergasingan (1806 m/dpl) – Bao Ritip (1500 m/dpl).(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed