PEMENANG LOMBOK UTARA – Senin 13 Desember 2021 sore tadi, Artha Graha Peduli menyelesaikan bantuan pembangunan kembali Masjid Besar Nurul Hikmah di Pemenang yang ambruk akibat gempa bumi 5 Agustus 2018 lalu.
Masjid Besar Nurul Hikmah tersebut dibangun baru senilai Rp ó,5 miliar disumbangkan oleh Artha Graha Peduli yang diserahkan langsung oleh Tommy Winata. Masjld tersebut dibangun dua lantai berukuran 24 meter kali 24 meter di atas tanah seluas 35 are. Hadir selain Tomy Winata adalah Fahri Hamzah dan Hamdan Zoelva serta Ali Mochtar Ngabalin.
Sewaktu peresmian Masjid Besar Nurul Hikmah tersebut tampak kerukunan umat beragama di daerah KLU. Sebagai penerima tamu adalah para pemuda remaja Hindu. Di halaman masjid tersebut juga ada lima pohon kurma kultur jaringan yang ditanam olehe warga Hindu di sana. ”Harganya satu pohon ini satu juta rupiah,” ujar Ketua Yayasan Masjid Besar Nurul Hikmah Lalu Muhsin Muhtar yang juga ketua Forum Kerukunan Umat Beragama KLU dan dosen pengajar Universitas Islam Negeri Mataram.
Masjid Besar Nurul Hikmah menjadi masjid terbaik di KLU. Tapl masih banyak masjid di desa dan rumah ibadah lainnya seperti pura dan vihara di KLU yang belum bisa diselesaikan.
Kabupaten Lombok Utara (KLU) adalah daerah terparah akibat terjadinya gempa bumi selama akhir Juli – hingga pertengahan Agustus 2018. Ternyata, menurut Bupati KLU Djohan Syamsu, sampai tiga tahun lebih setelah gempa yang terjadi Agustus 2018 lalu itu, masih 14 rlbu rumah penduduk belum dibangun baru. Dananya yang dlbutuhkan sebesar Rp 250 miliar diblokir oleh Badana Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Djohan Syamsu mengatakan BNPB melakukan blokir dana bantuannya sebesar Rp 250 miliar tanpa diketahui alasannya. ‘Tldak jelas alasannya. Sudah lima kali Wakil Bupati KLU mengurus di Jakarta belum beres.” kata Djohan Syamsu sewaktu hadir pada peresmian Masjid Besar Nurul Hlkmah dl Pemenang KLU.
Djohan Syamsu juga mengeluhkan turunnya dana APBD sebesar Rp 400 miliar dari semestinya Rp 1,4 trllium. Selain itu ia meminta perpanjangan wektu pembangunan rumah tahan gempa yang akan berakhlr 31 Desember 2021.
Ali Mochtar Ngabalin baru mendengar adanya pemblokiran dana rumah korban gempa di KLU tersebut. Seterusnya, ia akan meneruskan masalahnya sepulangnya ke Jakarta. ”Saya sudah minta datanya,” ujarnya.(*)