by

Anak-Anak Joki Balap Kuda di Sumbawa

MATARAM – Main Jaran dari bahasa lokal Sumbawa atau pacuan kuda adalah tradisi di pulau Sumbawa yang telah lama mengakar budaya. Sejak dahulu tradisi ini turun-temurun dilaksanakan dan menjadi bagian dari hiburan masyarakat setempat.

Begitupun dengan anak-anak Sumbawa yang sangat dekat dengan kuda. Sehingga tak heran banyak dari mereka yang telah mahir menunggang kuda sejak usia muda. “Jadi tidak tepat, menuduh adanya joki cilik sebagai bagian dari eksploitasi anak,” kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Ari Garmono di Mataram.

Ia menilai tudingan yang beredar di media elektronik beberapa waktu yang lalu, seharusnya tidak mengaca pada momentum pacuan kuda dan penunggang kuda dalam iklan MXGP of Indonesia Samota Sumbawa 2022 itu saja.

Penunggang kuda atau joki dalam iklan tersebut, menggambarkan tradisi masyarakat setempat. Itu nilai kultur yang harus dihormati bersama. “Inilah nilai-nilai kultur yang menjadi kekayaan daerah,” ujar Ari Garmono menjelaskan secara tertulis, Rabu 15 Juni 2022 pagi.

Setiap daerah memiliki tradisi masing-masing, termasuk di Sumbawa. Pacuan kuda tradisional yang juga dimiliki daerah lain di Indonesia, menjadi olahraga yang sangat diminati sejak dulu.

Jadi tidak heran, memelihara kuda dan bermain kuda memiliki keunikan tersendiri bagi masyarakat Sumbawa. Ada keakraban secara turun temurun dan rasa persaudaraan yang tinggi secara turun temurun dari pemilik kuda ini. “Tentu hal ini harus dihargai dan dihormati, sebagai sebuah tradisi yang masih ada ditengah kehidupan masyarakat,” ucapnya.

Menurutnya, tradisi pacuan kuda itu merupakan nilai-nilai kelokalan yang ada bukan hanya di Sumbawa, di Gayo juga ada. Jika itu melekat pada masyarakat sekitar, itu merupakan kearifan lokal. Lain halnya jika itu diadakan di daerah lain yang tidak memiliki tradisi itu.

Maka dari itu, ia menegaskan bahwa pacuan kuda tradisional di Sumbawa juga tetap menerapkan aspek keamanan dan perlindungan diri bagi joki cilik. “Aspek keselamatan joki ini, tidak diabaikan, tetap menjadi perhatian utama,” kata Ari.

Sebeleumnya dikabarkan bahwa untuk memeriahkan perhelatan balap motocross dunia MXGP Samota di Sumbawa NTB, Pemerintah Provinsi NTB melalui Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB siap menggelar event Pacuan Kuda 15-22 Juni mendatang.

Side event dari MXGP ini akan digelar di Desa Penyaring, kecamatan Moyo Utara, kabupaten Sumbawa, provinsi Nusa Tenggara Barat,

Dalam keterangan pers, Ahad 12 Juni 2022 ini, Ketua BPPD NTB, Ari Garmono, menjelaskan lebih detail terkait pelaksanaan pacuan kuda yang bekerjasama dengan panita lokal Kerato Angin Laut Sumbawa.

Ari, menjelaskan panjang track pacuan kuda mencapai 1,8 Kilometer dan arena balap jaraknya berdekatan dengan sirkuit MXGP. “Panjang arena balapnya mencapai 1,8 kilometer dan jaraknya berdekatan dengan Sirkuit MXGP,” katanya.

Dijelaskan bahwa digelarnya side event pacuan kuda ini merupakan upaya pemerintah untuk turut memperkenal event tradisional tahunan masyarakat Sumbawa tersebut di kancah Nasional dan Internasional melalui MXGP Samota. Event ini disebut Ari juga dapat memberikan opsi aktivitas lain kepada para penonton MXGP Samota untuk memperpanjang waktu kunjungannya di Sumbawa.

Maen Jaran atau pacuan kuda sendiri merupakan permainan yang sangat digemari oleh penduduk lokal Kabupaten Sumbawa. Selain menjadi atraksi hiburan, juga menjadi ajang meningkatkan harga jual kuda, karena kuda yang biasanya menjadi pemenang harga jualnya tinggi. Harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed