SENGGIGI LOMBOK BARAT – Aneka obyek wisata bisa ditemui di Kabupaten Lombok Barat. Ada wisata pantai Senggigi, wisata kuliner sate Bulayak di Narrmada, wiisata air terjun di Sesaot. Dan, belum banyak disebut adalah menikmati kicauan burung.
Coba datanglah ke Kerandangan di sebelah utara kawasan wisata Senggigi. Masih berada di desa Senggigi Kecamatan Batu Layar, jaraknya sekitar 10 menit berkendaraan. Di sana terdapat taman wisata alam yang meliputi hutan yang rindang memiliki berbagai jenis pohon dan keberadaan burung.
Luass Taman Wisata Alam (TWA) Kerandangan ini 396,10 hektar. Taman wisata ini dikeliling oleh bukit yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon. Beberapa obyek wisata yang terdapat di TWA Kerandangan antara lain Air terjun Putri Kembar, Goa Walet serta mata air Eat Ber’aik.
Di TWA yang dikelola oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) ini wisatawan dapat melakukan sejumlah kegiatan wisata antara lain jungle tracking, jelajah sungai, camping, pendidikan lingkungan serta pengamatan satwa.
Untuk menuju air terjun Putri Kembar dan Goa Walet, wisatawan menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 2 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 60 – 90 menit perjalanan dari pintu utama TWA.
Akses jalan setapak yang sudah ditata dengan rapi dan asri memudahkan wisatawan untuk berkeliling menikmati segarnya udara di Taman Wisata Alam ini. Selain itu di beberapa titik juga terdapat kursi taman sebagai tempat istirahat dan berswa foto.
Sabtu 29 Januari 2022 kemarin, Sekretaris Daerah Lombok Barat Baehaqi mengunjungi TWA Kerandangan tersebut. ‘’TWA Kerandangan ini sangat menarik untuk dikunjungi,’’ katanya. Ia berada di sana guna membuka acara pelatihan jurnalistik untuk krelompok sadar wisata.
Di sini dapat menikmati keindahan alam dan kesejukan udaranya, menjadi pilihan lain untuk berwisata sambil menyegarkan pikiran setelah lelah beraktifitas. Ini salah satu destinasi wisata yang sangat baik untuk menyegarkan pikiran setelah lelah beraktifitas. ‘’Udara yang segar diiringi suara burung menjadikan lokasi ini begitu nyaman,”ujarnya.
TWA Kerandangan ini juga dapat dijadikan wisata edukasi atau laboratorium tumbuhan dan burung. Di lokasi ini dapat mengetahui beragam jenis tumbuhan dan pohon. Selain itu kita juga dapat mengetahui beragam jenis burung dan binatang yang ada. Dengan berkunjung kesini jadi tahu nama tumbuhan dan pohon serta jenis burung dan hewan lainnya.
Spesies tumbuhan yang terdapat di TWA Kerandangan yaittu kelicung (Dyospiros malabarica), terep (Arthocarpus elastica), sentul (Aglaia sp.), beringin (Ficus benjamina), goak (Ficus sp.), klokos udang (Dracontomellon mangiferum) dan jukut (Eugenia sp.).
Adapun satwanya, diantara spesies-spesies tersebut, terdapat satu spesies yang menurut IUCN statusnya tergolong Kritis (Critically Endangered) yaitu Elang Flores (Nisaetus floris). Terdapat juga tiga spesies burung yang statusnya hampir terancam (Near Threatened). Ketiga spesies burung tersebut adalah Celepuk Rinjani (Otus jolandae), Cekakak Kalung-cokelat (Todiramphus australasia), dan Sikatan Dada-merah (Ficedula dumetoria).
Adapun burung yang terdapat di sana antara lain Ayam Hutan Merah (Galus galus), Kehicap Ranting (Hypothymis azuera), Cabe Lombok (Dicaeum mauaei), Walet Linci (Collocalia linchi), Merpati Hutan Metalik (Columba vitiensis), Kacamata Laut (Zoterops chloris), Isap Madu Sriganti (Cinnyris iugularis), Paok Laus (Pitta elegans), Bubut Alang-alang (Centropus bengalensis), Cekakak Sungai (Todiramphus chloris), Cikukua Tanduk/koakiau (Philemon buceroides), Raja Udang Biru (Alcedo ceorulescens), Kekep Babi (Artamus leucorynchus), Cinenen Jawa (Orthotomus epium), Gosong Kaki Merah (Meaapodius reinwardt), Pergam Hijau (Ducula aenea).
Baehaqi mengatakan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bersama Pemerintah Desa Senggigi, BKSDA bersinergi untuk memajukan TWA ini sebab di TWA ini menyimpan banyak potensi wisata. Selain wisata alam dan wisata edukasi wisatawan juga dapat menikmati keindahan dua air terjun yang sangat indah di TWA ini. Namun uniknya air terjun ini hanya dapat dinikmati saat musim hujan tiba.
Di lokasi ini juga terdapat lahan seluas 20 are untuk camping ground. Di lokasi tersebut dapat didirikan hingga 30 tenda untuk kebutuhan camping. Lokasi camping juga telah dilengkapi dengan fasilitas toilet dan fasilitas penunjang lainnya. Ia mengatakan bahwa wilayah Senggigi ini sangat unik karena memiliki kawasan wisata yang lengkap seperti pantai dan Taman Wisata Alam.
Petugas Taman Wisata Alam Kerandangan Wahyudia Amin mengatakan bahwa di lokasi ini ada 59 jenis burung yang sudah terindentifikasi oleh tim gabungan dari Universitas Mataram dan BKSDA. Burung burung tersebut termasuk burung langka dan endemik yang hanya ditemukan di beberapa lokasi di dunia. Salah satunya adalah burung Celepuk Rinjani. Burung ini adalah burung langka yang merupakan endemik dari pulau Lombok. Untuk melakukan pengamatan dan penelitian tentang 59 jenis burung ini membutuhkan waktu sekitar 3 tahun.
Wahyu mengatakan bahwa TWA Kerandangan ini banyak dikunjungi oleh wisatawan dari Thailand, Taiwan, Singapura dan Korea. Mereka sebagian besar ingin mempelajari dan mendalami tentang burung yang ada di Lombok selain untuk menikmati kesejukan udara di TWA Kerandangan.
TWA ini juga sering dikunjungi oleh fotografer dunia untuk memotret burung dan tumbuhan. Untuk satu jenis burung seperti Paok Laus dan burung Murak perkiraannya hingga saat ini sekitar 170 fotografer profesional dari berbagai negara yang memotret burung yang ada di TWA Kerandangan.
Ia menyebutkan para fotografer tersebut datang membawa kamera dengan lensa besar dan panjang untuk memotret burung burung yang ada di TWA Kerandangan. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan dunia yang ingin berkunjung ke TWA ini. Ia mengatakan bahwa burung burung tersebut dapat di foto oleh wisatawan setelah dipanggil dengan menggunakan teknik khusus. Ia mengatakan bahwa wisatawan yang datang untuk bird watching banyak dari Jerman dan Inggris.
Selain menikmati pemandangan alam mereka juga mempelajari tentang burung dan alam. wisatawan yang datang rata rata hobi burung berasal dari Taiwan, Thailand, Singapura dan Korea. Mereka datang mengamati burung dan burung burung ini bisa dipanggil dengan teknik khusus untuk dilihat dan difoto. ‘’Ini yang menjadi daya tarik” ujarnya.(*)