Perkembangan Inflasi, Nilai Tukar Petani, Pariwisata, Transpsortasi dan Ekspor Impor di Provinsi NTB November 2025

MATARAM – 1 Desember 2025
Pada November 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,74 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,47. Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.

Yaitu: kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 16,06 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,56 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,79 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,87 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,69 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,63 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,88 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,82 persen; kelompok transportasi sebesar 0,36 persen.

Kepala Badan Pusa Statistik NTB Wahyudin menjelaskan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,31 persen; dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,8 persen.

‘’Pada bulan November 2025, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,34 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Nusa Tenggara Barat bulan November 2025 sebesar 2,27 persen,’’ katanya.

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi NTB November 2025
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

NTP November 2025 sebesar 128,37 atau naik 1,61 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 1,59 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,01 persen.

NTP bernilai di atas 100 untuk semua subsektor, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 125,38; Subsektor Hortikultura sebesar 198,43; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 103,66; Subsektor Peternakan sebesar 113,52; dan Subsektor Perikanan sebesar 107,41.

Pada November 2025 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Provinsi NTB sebesar 0,19 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada kelompok Makanan, Minumam, dan Tembakau; kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga; kelompok Transportasi; kelompok Penyediaan Makanan dan Minumam/ Restoran; serta kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi NTB November 2025 sebesar 131,96 atau naik 2,09 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Whyudin juga menerangkan perkembangan pariwisata Provinsi NTB Oktober 2025
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang pada bulan Oktober 2025 tercatat sebesar 43,51 persen, menurun 2,15 poin dibandingkan TPK bulan September 2025 yang sebesar 45,67 persen. Jika dibandingkan dengan TPK Hotel Bintang bulan Oktober 2024 yang sebesar 43,89 persen, maka TPK Oktober 2025 mengalami penurunan sebesar 0,38 poin.

TPK Hotel Nonbintang pada bulan Oktober 2025 tercatat sebesar 33,27 persen, turun 0,59 poin dibandingkan TPK bulan September 2025 yang sebesar 33,86 persen. Jika dibandingkan dengan TPK Hotel Nonbintang bulan Oktober 2024 yang sebesar 28,19 persen, maka TPK Oktober 2025 mengalami kenaikan sebesar 5,08 poin.

Rata-rata Lama Menginap (RLM) tamu di Hotel Bintang pada bulan Oktober 2025 tercatat sebesar 1,87 hari, turun 0,08 hari dibandingkan RLM bulan September 2025 yang sebesar 1,95 hari. Jika dibandingkan dengan RLM bulan Oktober 2024 yang sebesar 1,85 hari, maka RLMHotel Bintang pada Oktober 2025 mengalami kenaikan sebesar 0,02 hari.

Rata-rata Lama Menginap (RLM) tamu di Hotel Nonbintang pada bulan Oktober 2025 tercatat sebesar 1,66 hari, naik 0,08 hari dibandingkan RLM bulan September 2025 yang sebesar 1,58 hari. Jika dibandingkan dengan RLM bulan Oktober 2024 yang sebesar 1,49 hari, maka RLM Hotel Nonbintang pada Oktober 2025 mengalami kenaikan sebesar 0,17 hari.

Jumlah tamu yang menginap di Hotel Bintang pada bulan Oktober 2025 tercatat sebanyak 120.321 orang, terdiri dari 76.645 tamu dalam negeri (63,70 persen) dan 43.676 tamu luar negeri (36,30 persen).

Jumlah tamu yang menginap di Hotel Nonbintang pada bulan Oktober 2025 tercatat sebanyak 133.745 orang, terdiri dari 62.483 tamu dalam negeri (46,72 persen) dan 71.262 tamu luar negeri (53,28 persen).

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang melalui BIZAM pada bulan Oktober 2025 tercatat sebanyak 9.321 orang, menurun 0,13 persen dibandingkan bulan September 2025 yang tercatat sebanyak 9.333 orang.

Jumlah wisatawan nusantara (wisnus) pada bulan Oktober 2025 tercatat sebanyak 1.310.028 orang, naik 3,21 persen dibandingkan bulan September 2025 yang tercatat sebanyak 1.269.281 orang.

Perkembangan Transportasi Provinsi NTB Oktober 2025
Pada Bulan Oktober 2025 penumpang yang datang dan berangkat melalui pelabuhan laut di Provinsi NTB 91,07 ribu orang dan 98,34 ribu orang. Barang yang dibongkar dan dimuat pelabuhan laut di Provinsi NTB sebesar 294,80 ribu ton dan 325,76 ribu ton.
Jumlah penumpang yang datang melalui angkutan laut pada Bulan Oktober 2025 turun sebesar 15,43 persen dibandingkan Bulan September 2025. Demikian juga jumlah penumpang berangkat turun sebesar 11,28 persen.

Jumlah barang yang dibongkar melalui pelabuhan laut pada Bulan Oktober 2025 naik sebesar 27,66 persen dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan jumlah barang yang dimuat naik sebesar 237,63 persen dibanding Bulan September 2025.

Jumlah penumpang yang datang melalui penerbangan domestik pada Bulan Oktober 2025 sebanyak 110.472 orang, naik sebesar 10,64 persen dibanding Bulan September 2025. Terdapat penumpang datang melalui penerbangan internasional pada Bulan Oktober 2025 sebanyak 14.682 orang, turun sebesar 3,74 persen jika dibandingkan Bulan September 2025.

Jumlah penumpang yang berangkat pada Bulan Oktober 2025 melalui penerbangan domestik 106.650 orang, naik sebesar 3,08 persen dibandingkan Bulan September 2025. Terdapat penumpang berangkat melalui penerbangan internasional pada Bulan Oktober 2025 sebanyak 15.509 orang, naik sebesar 5,30 persen dibandingkan Bulan September 2025.

Perkembangan Ekspor Impor Provinsi NTB Oktober 2025
Nilai ekspor pada Bulan Januari–Oktober 2025 mencapai US$ 735,96 juta atau turun 69,62 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Nilai ekspor Bulan Oktober 2025 mencapai US$ 135,56 juta atau naik 28,97 persen dibanding ekspor Bulan Oktober 2024.

Kelompok komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada Bulan Oktober 2025 adalah Tembaga sebesar US$ 77.786.024 (57,38 persen), Perhiasan / Permata sebesar US$ 56.910.420 (41,98 persen), Ikan dan Udang sebesar US$ 226.026 (0,17 persen), Garam, Belerang, Kapur sebesar US$ 224.983 (0,17 persen), Produk Hewani sebesar US$ 110.711 (0,08 persen).

Ekspor Bulan Oktober 2025 yang terbesar ditujukan ke Swiss (40,34 persen), Tiongkok (28,06 persen), Thailand (8,62 persen), Malaysia (7,86 persen), Korea Selatan (7,34 persen) dan Lainnya (7,78 persen).

Nilai impor pada Bulan Januari-Oktober 2025 mencapai US$ 206,93 juta atau turun 75,00 persen dibanding periode yag sama tahun 2024. Nilai impor Bulan Oktober 2025 mencapai US$ 6,84 juta atau turun 77,34 persen dibanding impor Bulan Oktober 2024.

Kelompok komoditas impor Provinsi NTB yang terbesar pada Bulan Oktober 2025 adalah Mesin-mesin / Pesawat Mekanik sebesar US$ 5.671.814 (82,90 persen), Benda-benda dari Besi dan Baja sebesar US$ 334.691 (4,89 persen), Besi dan Baja sebesar US$ 329.818 (4,82 persen), Mesin / Peralatan Listik sebesar US$ 222.098 (3,25 persen),Berbagai Barang Logam Dasar sebesar US$ 64.481 (0,94 persen).
Impor Bulan Oktober 2025 yang terbesar berasal dari Tiongkok (42,66 persen), India (24,02
persen), Australia (20,35 persen), Amerika Serikat (6,24 persen), Singapura (5,86 persen) dan Lainnya (0,87 persen).

Catatan Peristiwa / Insight
Inflasi pada Bulan November 2025 dipicu oleh naiknya harga komoditas hortikultura, terutama komoditas tomat dan bawang merah. Kenaikan harga kedua komoditas tersebut terjadi karena produksi menurun akibat telah melewati musim panen. Selain itu, sebagian besar hasil produksi bawang merah dikirim ke luar daerah sehingga stok lokal berkurang dan mendorong kenaikan harga. Harga emas perhiasan juga ikut memberikan tekanan inflasi, seiring dengan tren kenaikan harga emas dunia. Kenaikan tarif angkutan udara turut menambah dorongan terhadap inflasi bulan ini.

Namun, tekanan inflasi tertahan oleh turunnya harga komoditas daging ayam ras, beras, dan cabai rawit. Stok daging ayam ras di pasaran cukup melimpah sehingga mampu memenuhi permintaan baik dari masyarakat maupun dari dapur MBG. Sementara itu, penurunan harga beras dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah terkait penetapan harga eceran tertinggi (HET) beras.

Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi NTB pada Bulan November 2025 mengalami kenaikan sebesar 1,61 persen, terutama dipicu oleh kenaikan harga komoditas penyumbang Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yaitu bawang merah, jagung, tomat, wortel, dan sapi potong. Kenaikan komoditas hortikultura utamanya karena sudah lewat masa panen sehingga hasil produksi berkurang. Kenaikan harga juga dipicu faktor cuaca dimana saat ini sudah mulai musim hujan sehingga hasil produksi banyak yang rusak.

Komoditas utama penyumbang penurunan Indeks Harga Yang Dibayar (Ib) yaitu cabai rawit, cumi-cumi, beras, daging ayam ras, dan mangga. Salah satu komponen penyusun Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) adalah Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) yang mengalami penurunan sebesar 0,49 persen disebabkan utamanya karena penurunan harga-harga pupuk, seperti urea, NPK, dan ZA berdasarkan peraturan Menteri pertanian yang menurunkan harga pupuk subsidi.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang dan Non Bintang mengalami penurunan disebabkan selesainya periode Peak Season namun tertahan oleh event MotoGP pada tanggal 3-5 Oktober 2025.

Perjalanan wisatawan nusantara mengalami kenaikan terutama perjalanan antar kabupaten/kota di Provinsi NTB disebabkan adanya event MotoGP pada tanggal 3-5 Oktober 2025.

Jumlah penumpang yang datang dan berangkat melalui angkutan laut pada Bulan Oktober 2025 menurun secara month to month. Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya kunjungan kapal serta jumlah penumpang yang datang dan berangkat di Pelabuhan Bima dan Pelabuhan Pemenang. Namun demikian, secara y-on-y jumlah penumpang tercatat meningkat. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya kunjungan kapal serta penumpang di Pelabuhan Lembar, seiring dengan penyelenggaraan event MotoGP pada Bulan Oktober 2025, sementara pada tahun sebelumnya event tersebut dilaksanakan pada Bulan September 2024.

Jumlah barang yang dimuat dan dibongkar melalui angkutan laut pada Bulan Oktober 2025 meningkat, baik secara m-to-m maupun y-on-y. Peningkatan barang yang dimuat terutama disebabkan oleh bertambahnya komoditas jagung yang dimuat seiring meningkatnya luas panen dan produksi pada subround 3 di beberapa daerah. Sementara itu, jumlah barang yang dibongkar mengalami peningkatan karena meningkatnya komoditas semen untuk keperluan penyelesaian beberapa proyek fisik dan LNG ISO TANK yang dibongkar.

Peningkatan jumlah penumpang datang dan berangkat pada penerbangan domestik Bulan Oktober 2025 disebabkan adanya penyelenggaraan event MotoGP.

Jumlah barang yang dibongkar melalui angkutan udara internasional pada Bulan Oktober 2025 tercatat menurun sebesar 99,28 % dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini terjadi karena proses pembongkaran barang perlengkapan pendukung event MotoGP dilakukan pada Bulan September. Akibatnya, jumlah barang yang dibongkar pada Bulan Oktober menjadi lebih rendah. Sebaliknya, Jumlah barang yang dimuat pada Bulan Oktober 2025 meningkat. Peningkatan ini disebabkan oleh pengiriman perlengkapan event MotoGP yang telah selesai dilaksanakan pada awal Bulan Oktober 2025.

Secara c-to-c, Nilai ekspor kumulatif NTB hingga Bulan Oktober 2025 mengalami penurunan sebesar 69,62 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, disebabkan tidak adanya ekspor komoditas tambang dalam bentuk konsentrat. Namun demikian, nilai ekspor non tambang mengalami peningkatan sebesar 1.722,31 persen yang disebabkan oleh peningkatan ekspor komoditas emas yang dikirim ke Swiss dan katoda tembaga hasil industri pengolahan smelter yang sebagian besar dikirim ke Tiongkok, serta ikan dan udang yang sebagian besar dikirim ke Amerika Serikat.

Nilai impor kumulatif NTB hingga Bulan Oktober 2025 menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh penurunan impor barang modal dan bahan baku/penolong untuk kebutuhan smelter.(bpsntb/*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *