JAKARTA – Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-12 tahun 2025 melalui lembaga kesejahteraan masyarakat dan lembaga zakat Metro Insan Mulia (MIM) Foundation Mataram yang berhasil meraih Juara Nasional Pengelolaan ZISWAF.
Prestasi ini melengkapi capaian manis NTB yang sebelumnya telah berhasil meraih dua penghargaan dalam ajang Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025, yakni sebagai Juara III Destinasi Pariwisata Ramah Muslim Nasional, serta Special Recognition Award of Muslim-Friendly Destination dengan keunggulan “Setting a Global Benchmark in Muslim-Friendly Tourism & Sports.” Pada tanggal 9 Oktober 2025.
Keberhasilan MIM Foundation dalam pengelolaan wakaf produktif menjadi salah satu keunggulan utama yang membedakannya dari kontestan lain secara nasional. Penghargaan yang diterima oleh Direktur MIM Foundation, M. Romi Saefudin, ini sekaligus memperkuat legitimasi penetapan Kota Mataram sebagai Kota Wakaf Tahun 2025 oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Lebih dari itu, capaian ini menunjukkan potensi besar NTB dalam mengembangkan instrumen keuangan syariah, khususnya pada sektor ZISWAF, sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi serta wujud nyata visi NTB yang Makmur, Mendunia, dan Penuh Berkah.
Selain keberhasilan di bidang ZISWAF dan pariwisata ramah muslim, kontribusi NTB pada ajang ISEF 2025 juga mencatatkan hasil yang menggembirakan. Pada sesi showcasing Gerbang Santri, seluruh produk sambal olahan dan kerupuk kulit dari Pondok Pesantren Nurul Hakim terjual habis. Sementara itu, di area Halal Mart, seluruh produk makanan olahan UMKM NTB mendapat sambutan positif dan laku terjual.
Kinerja positif juga ditunjukkan oleh para pelaku kriya dan wastra, seperti Lombok Mutiara Wahidah, Erina Gallery, Ana Pearls, Lamops & Concha, yang mencatatkan penjualan optimal sepanjang penyelenggaraan ISEF 2025, serta Cahya House dan Totimori yang berkesempatan mengikuti ajang bergengsi IN2MOTIONFEST sebuah fashion show modest fashion terbesar dunia dalam rangkaian ISEF 2025.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB akan terus memperkuat sinergi dengan segenap stakeholders antara lain pemerintah daerah, perbankan, pesantren, UMKM, pelaku usaha syariah, lembaga ZISWAF, ormas, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda dalam pengembangan ekonomi syariah di Provinsi NTB. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen untuk membangun kemandirian ekonomi umat serta mendukung terwujudnya NTB Makmur Mendunia, guna mewujudkan Indonesia yang makmur dan sejahtera.
Lebih lanjut, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-12 tahun 2025 secara resmi ditutup oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Kemandirian Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif,” ISEF 2025 menjadi wadah sinergi nasional dalam memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Dalam sambutannya, Destry Damayanti menyampaikan bahwa berbagai capaian positif ISEF tahun ini semakin memperkuat peran Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Ia menekankan pentingnya penguatan produk dan layanankeuangan syariah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
“Salah satu tugas kita selanjutnya adalah meningkatkan produk keuangan syariah untuk mendukung perkembangan ekonomi syariah. Coming together is beginning, keeping together is progress, working together is success, mari kita jadikan capaian ini sebagai langkah awal untuk terus bersinergi mewujudkan ekonomi dan keuangan syariah yang menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif,” ujarnya.
Berbagai capaian optimal turut mewarnai penyelenggaraan ISEF 2025, antara lain:
Mencatatkan transaksi sebesar Rp3,1 triliun, melampaui target yang telah ditetapkan;
Menarik 450.000 pengunjung, termasuk 89.000 pengunjung selama empat hari pelaksanaan di JIExpo Kemayoran;
Melibatkan sinergi 34 kementerian/lembaga, 30 mitra internasional, serta 700 pelaku UMKM; dan menyelenggarakan 22 forum domestik dan internasional, 28 pameran dan business linkage, 30 talkshow komunitas, serta 20 parade modest fashion dengan 1.785 looks karya desainer nasional dan internasional.(bintb/*)







