MATARAM – Kepolisian Resort Kota (Polresta) Mataram menurunkan 300 personel dalam rangka pengamanan pendaftaran bakal pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram di Kantor KPUD Kota Mataram di Jalan Lingkar Selatan. Ratusan anggota kepolisian ini berjaga selama tiga hari masa pendaftaran yaitu 4 – 6 September
Komisaris Besar Guntur Herditrianto memgatakan pengamanan pendaftaran calon juga didukung pesonel Sat Brimobda Polda NTB. Brimob juga disiagakan untuk pengamanan tahapan pilkada Kota Mataram itu. “Personel Brimob Polda NTB bersiaga disana selama proses pendaftaran,” katanya.
Kepolisian benar-benar siap melaksanakan pengamanan. Dari konfirmasi kepolisian ke KPUD Kota Mataram. Ada empat Bapaslon yang akan mendaftar sebagai kontestan Pilkada. Keempatnya sudah menkonfirmasi untuk mendaftar di waktu yang berbeda.
Di hari pertama, dua pasangan mendaftarkan diri ke KPUD Kota Mataram yakni Mohan Roliskana – Mujibburahman (HARUM) sebagai pasangan pertama yang mendaftar. Kedua pasangan Lalu Makmur Said – Badruttamam Ahda (MUDA) pasangan kedua yang mendaftar.
Di hari Sabtu, pasangan Putu Selly Andayani – Abdul Manan (SALAMAN) mendaftarkan diri ke KPUD. Terakhir di hari Minggu, pasangan Baihaqi- Baiq Diyah Ratu Ganefi (BARU) adalah pasangan terakhir yang akan mendaftar sebagai peserta Pilkada Kota Mataram.
Untuk kelancaran lalu lintas disekitar lokasi pendaftaran. Petugas memberlakukan penutupan jalan di sekitar Jalan Dr Soedjono Jalan lingkar Selatan. Massa pendukung ini diperkirakan jumlahnya cukup banyak yang datang mengantar. Polres Kota Mataram berlakukan penutupan jalan saat pendataran calon.
Kepada pendukung bakal pasangan calon yang datang mengantar, Guntur Herditrianto meminta tetap menjaga keamanan dan kenyamanan. Lalu yang terpenting diminta untuk tetap mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan. Penggunaan masker ditekankan untuk tetap dipatuhi. Karena saat ini masih dalam masa pandemi covid-19. Para pendukung diminta tetap menggunakan masker dan menjalankan protokol kesehatan lainnya upaya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.(*)