28 Hari Kelompok Penenun Sangkabira di Lembah Rinjani Dilatih

SEMBALUN LOMBOK TIMUR – Selama 28 hari sejak 15 Juni 2022 lalu, para penenun Kelompok Sangkabira di Sembalun yang berada di lokasi lembah Gunung Rinjani  mendapatkan pelatihan Gaya Wastra Nusantara yang dipimpin Wignyo Rahadi difasilitasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat (BI NTB).

Selama ini, Sembalun tidak hanya dikenal sebagai gunung yang memiliki ketinggian kedua di Indonesia, 3.726 meter di atas permukaan laut, yang menjadi destinasi petualangan alam tetapi juga dikenal sebagai agro wisata yang menjadi daeraha penghasil kopi, buah-buahan strawberry dan sayur-sayuran.

Pelatihan antara lain ketrampilan pewarnaan dilengkapi lima unit alat tenun bukan mesin dan kelengkapannnya senilai Rp 146 juta dan penguatan kelembagaan berupa penyusunan legalitas kelompok.  ‘Ini untuk meningkatkan amenitas pariwisata khusunys di Sembalun,’’ kata Deputi Kepala BI NTB Achmad Fauzi

Achmad Fauzi mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat mengantarkan Kelompok Tenun Sangkabira sebagai wirausaha baru dengan skala usaha yang terus meningkat.

Menurut Wignyo Rahadi selaku narasumber utama mendorong agar Kelompok Tenun Sangkabira dapat terus berkreasi, baik dengan ATBM sehingga dapat bersaing dari sisi motif, harga dan produk-produk turunan lainnya, maupun juga dari gedogan untuk dipertahankan sebagai khasanah budaya suatu daerah khususnya Sembalun. “Saya bersyukur dan bangga, pelatihan di Sembalun ini tidak hanya penenun senior saja, tetapi juga banyak anak millennial yang ikut bergabung, baik itu perempuan dan laki-laki,’’ ujarnya.

Program ini merupakan salah satu rangkaian program besar untuk mengembangkan Kelompok Subsisten Tenun Sangkabira yang akan dilakukan secara multiyears bekerja sama dengan DMO Sembalun sebagai mitra daerah.

Berlangsung di Yayasan Ponpes Syukur Asyari Sembalun, program pelatihan ini disambut baik oleh Pemda Kabupaten Lombok Timur. Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur.M Juaini Taufik.’’Pemda Lotim berkomitmen bahwa akan terus mengkoordinasikan tentang tenun ini kepada semua OPD yang terlibat, baik Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian, dsb. agar berkolaborasi memperhatikan kemajuan Sembalun,’’ ucapnya.

Wakil Ketua Dekranasda Provinsi NTB Lale Prayatni mengatakan peluang tenun pewarna alam dan motif tradisional, dengan banyaknya jenis tanaman di Sembalun dapat menjadi peluang sumber bahan pewarna alam yang dapat diproduksi oleh kelompok tenun. Ia pun menyampaikan dukungan dan mendorong agar kelompok tenun menjaga semangatnya dalam mengembangkan dan menciptakan produk yang lebih berkualitas. ‘’Dekranasda baik di tingkat kabupaten dan provinsi akan terus memperhatikan dan mengembangkan tenun di NTB, khususnya juga di Sembalun,’’ katanya.

Dorongan tersebut juga dilakukan melalui promosi dengan penggunaan tenun di berbagai acara dan kegiatan kedinasan setiap hari selasa dan kamis, dengan begitu akan terbuka peluang tenun sembalun ini untuk dibeli dan digunakan oleh OPD seluruh NTB. Lebih lanjut, Lale Prayatni juga menyampaikan terkait peluang tenun pewarna alam dan motif tradisional, dengan banyaknya jenis tanaman di Sembalun dapat menjadi peluang sumber bahan pewarna alam yang dapat diproduksi oleh kelompok tenun.

Kelompok Tenun Sangkabira akan didorong untuk berkembang dengan diberikan bantuan teknis seperti pelatihan dasar penggunaan ATBM, pelatihan pewarnaan alami, mehani, pembuatan motif, perluasan akses pasar, pemanfaatan pemasaran digital, serta berbagai pelatihan lainnya yang mampu menjadi katalis peningkatan kapasitas kompetensi anggota kelompok.(*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *