MATARAM – Didukung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat (BI NTB) selama dua hari Sabtu – Ahad 25-26 Lombok Womenpreneue Club (LWC) menyelenggarakan Womenpreneurday di Lombok Epicentrrum Mall yang berhasil mendatangkan ribuan orang pengunjung dan adanya transaksi hingga Rp 698 juta dari 56 usaha mikro kecil dan Menengah (UMKM) dan pembiayaan Bank Syariah Indonesia (BSI) mencapai Rp 10,4 miliar.
Terselenggaranya Womanpreneurday ini, LWC ingin mendorong UMKM untuk tidak hanya menghasilkan barang jadi, tetapi juga bahan baku olahan makanan
Transaksi itu diperoleh dari adanya 58 ribu volume transaksi yang dilakukan di 70 stand UMKM dan industry jasa keuangan .pada hari pertama.
Transsaki \itu tercatat pada hari pertama saja, Jika hari kedua sudah dihimpun, lebih banyak lagi. ‘’Yang penting seluruh transaksi ini menggunakan non tunai (QRIS),” kata Ketua LWC NTB Indah Purwanti, Ahad 26 Mei 2024 sore..
Indah meyakini suksesnya penyelenggaraan kegiatan ini berkaat dukungan maksimal dari Kantor Perwakilan BI NTB. Menggunakan transaksi non tunai, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap transaksi dalam kegiatan ini.
Menurut Indah, Womenpreneurday 2024 menunjukkan anggota LWC yang genap berusia 5 tahun pada tahun ini, memperlihatkan kontribusinya membangun perekonomian daerah. Melalui organisasi ini, para pelaku usaha perempuan berjibaku meningkatkan kualitas usahanya untuk mendapatkan omzet penjualan yang diinginkan.
Ia menyebutkan Womenpreneurday ini bukan event biasa. tetapi ini menjadi event kemerdekaan perempuan dalam berusaha dan ikhtiar membangun ekonomi dan menekan kemiskinan, Kegiatan LWC yang berlangsung mulai dari mingguan, bulanan hingga tahunan.
Deputi Kepala Perwakilan BI NTB Winda Putri Listya mengatakan, kerjasama dengan LWC ini menjadi rangkaian dari kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FeSyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI). Ekonomi syariah tidak terpisakan dengan NTB yang dalam beberapa tahun terakhir konsisten membahas masalah ini.
Bahkan, NTB seringkali menjadi daerah percontohan penerapan ekonomi syariah, wisata halal berkelas dunia dan program-program kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Indonesia mendapat penghargaan internasional dibidang ini, tidak terlepas dari kontribusi NTB,” ujar Winda.(*)