by

100 Pengrajin UMKM KEK Mandalika Ikut Bimtek

SENGGIGI – Untuk meningkatkan keterampilan pengrajin UMKM di Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika, menjelang kejuaraan balap motoGP, sebanyak 100 orang mendapatkan bimbingan teknis (bimtek) dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan (BPSDM Perhubungan) selama lima hari, 7 – 11 Nopember 2020.

Peserta pelatihan ini terdiri dari enam kelompok kerajinan, antara lain Kelompok Kerajinan Wastra 1 yaitu berupa Aneka Tas, Topi Pantai, Seminar Kit, Home Decor. Kelompok Kerajinan Wastra 2 berupa Kaos, Masker, Sarung Pantai, dan Kipas. Kelompok Kerajinan Wastra 3 (Outer). Kemudian Kelompok Kerajinan Kerang (Home décor, Piring, Mangkok), Kelompok Kerajinan Patung Kayu (Boneka Adat NTB), dan Kelompok Tamarin (Kaos, Kerudung/Jilbab).

Ketua Bidang Wirausaha Baru Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang juga Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Perhubungan Endang Budi Karya mengatakan Mandalika terus didorong pengembangan infrastrukturnya serta dipromosikan secara masif. Termasuk diantaranya adalah Pengembangan Bandara Internasional Lombok, pengembangan Pelabuhan Gilimas dan layanan transportasi bandara hingga kawasan Mandalika.”Dekranas memandang sangat penting untuk melakukan pembinan dan pengembangan UKM Perajin di Mandalika,” katanya sewaktu menutup pelatihan di Sheraton Senggigi Beach Resort, Rabu 11 Nopember 2020 sore.

Mandalika adalah destinasi prioritas ke empat setelah Likupang Sulawesi Utara, Danau toba Sumatra Utara, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mendapatkan bantuan bimtek BPSDM Perhubungan. Selanjutnya, bimtek juga dilakukan untuk pengrajin Taman Wisata Borobudur. ”Mereka dibekali keterampilan kerajinan tangan. Agar menciptakan produk kerajinan tangan yang kreatif,” kata Ketua Pelaksana Andayani Sugihardjo.

Sebelumnya, PT Pengembanagan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sudah membangun pusat perekonomian baru bagi masyarakat berdasar arahan Presiden Joko Widodo saat peresmian KEK pada Oktober 2017 lalu. Kompleksnya dinamai Bazaar Mandalika, terdapat 303 lapak dengan rincian peruntukan 148 unit  mikro berupa lapak ukuran 2 meter kali 2,5 meter), 114 stall kecil (ukuran 3mx4m) dan 41 stall menengah (untuk kuliner, ukuran 4m x 6m).

Bazaar Mandalika juga memiliki 5 C (commerce, culture, creativity, culinary, dan community hub) sehingga area Bazaar ini tidak hanya untuk area berjualan saja, namun bisa menjadi lokasi tempat pelaksanaan acara bersama komunitas-komunitas di The Mandalika dan sekitarnya. Bisa juga dijadikan sebagai venue acara..

Salah seorang ahli kerajinan kerang mutiara yang juga salah seorang pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah NTB Efdalius Ruswandi yang terlibat sebagai pengawas pelatihan menyatakan senang sekali kalangan UMKM dibina. ”Saat ini dalam situasi pandemi merupakan masa sulit  pelaku usaha UMKM,” ujarnya.

Seorang pengrajin tas kulit Denny Masrial mengaku mendapatkan tambahan ketrampilan baru mengenai kerajinan kerang. ‘Ada pelatihan misalnya membuat cetakan akrilik untuk tempat lilin,” ujarnya.

Sejak setahun ini Denny Masrial menghasilkan kerjainan tas kulit bahan kulit sapi menggunakan merek Deleena yang lebih banyak diminati wisatawan asing.(*)

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed