by

10 Pemuda Asal Aceh Belajar Pariwisata di NTB

MATARAM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan kerja sama pendidikan dan pelatihan pariwisata. Untuk tahap pertama sebanyak 10 orang ditempatkan belajar di Yayasan Lembaga Pendidikan Kompetensi Nasional (YLPKN) Mataram selama satu tahun. Jika selesai, mereka bisa melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi karena pendidikannya diakui.

Kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama dialkukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh dan YLPKN Training Center Mataram tentang peningkatan dan produktivitas sumber daya manusia sektor pariwisata di Aula Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Jum’at 25 Maret 2022.

Kepala Disnakertrans NTB I Gde Putu Aryadi menyampaikan apresiasi kepada Pemprov. Aceh karena telah memilih NTB sebagai salah satu tempat untuk kerjasama pelaksanaan pendidikan pelatihan dan pemagangan bagi putra putri Aceh yang ingin mengembangkan kompetensi dan meniti karier di sektor Pariwisata.

Dipilihnya NTB sebagai tempat pelatihan, terlebih di sektor pariwisata merupakan support bagi terhadap NTB untuk memajukan dan memperkenalkan pesona wisata NTB secara lebih luas di kancah nasional dan international. ‘’Ini salah satu wujud dukungan berharga dari Pemda Aceh,” kata Gede Putu Aryadi.

Menurutnya, LKPN Training Center Mataram yang menjadi salah satu lembaga pelatihan kerja swasta yang tergabung dengan Komunitas Kartu Prakerja dan mendapatkan program JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan) dari BPJS Ketenagakerjaan. LKPN Training Center Mataram juga telah bekerja sama dengan beberapa universitas, seperti Sekolah Tinggi Pariwisata dan Universitas Terbuka. Alumni LKPN yang telah menempuh pendidikan di LKPN selama 1 tahun jika ingin melanjutkan studi ke Universitas bisa langsung melanjutkan pendidikan tanpa memulai dari awal karena  materi kuliahnya sudah diakui.

Putu Aryadi menjelaskan bahwa tidak ada hambatan jika peserta pelatihan ini setelah memiliki karir dan skill di sektor pariwisata, ingin meningkatkan ilmu bisa langsung melanjutkan pendidikan tanpa harus mulai dari awal.

Program ini adalah pilot project bersama Pemprov Aceh, penting untuk diberi perhatian khusus, terutama terkait dengan lulusannya. Sehingga setelah masa pelatihan berakhir, 10 siswa ini memiliki karir yang bersinar dan Go Internasional.

Aryadi juga berpesan kepada para peserta selain belajar materi pelatihan, juga bisa belajar budaya NTB. Karena sejatinya proses belajar tidak hanya pembelajaran materi di kelas saja, tetapi juga perlu mempelajari budaya disini. “Sebagai calon pelaku wisata mempelajari setiap budaya akan menjadi daya tarik tersendiri,” ujarrnya.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Pelatihan dan Kelembagaan Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh Qifti Reza Kesuma, menyampaikan pihaknya memiliki program unggulan magang dalam negeri  yang selama 2 tahun ini menarik perhatian, baik di tingkat legislatif maupun eksekutif.

Program ini mampu menjawab permasalahan pengangguran di Aceh pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. ‘’Program ini juga menjadi pembuktian kampanye partai politik dalam memperluas lapangan pekerjaan,” ucap Reza.

Jadi, program magang dalam negeri luar daerah ini adalah pilot project, di mana ada 74 orang yang mendaftar secara online. Proses seleksi dilakukan selama 2 hari, melalui 3 kali tes, yaitu tes tertulis dan wawancara 2 kali, yang pertama dengan peserta sendiri dan kedua, peserta bersama orangtua.

“Artinya ada 10 orang Putra Aceh yang kami titipkan kepada Pemprov NTB sampai lulus nanti. Jika 10 peserta ini bisa berhasil, maka tidak menutup kemungkinan program ini akan terus berjalan bahkan meningkat jumlah pesertanya,” kata Reza.

Reza juga berpesan kepada para peserta pelatihan bahwa kegiatan ini adalah awal perjuangan. Jangan menganggap perjuangan yang berat adalah berpisah dengan orangtua. “Selama pelatihan di sini, artinya kalian akan berdomisili sementara di Kota Mataram. Menjadi keluarga besar Kota Mataram. Maka selayaknya dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung,” ujar Reza.

Direktur LPKN Training Center Mataram Naktika Sari Dewi mengucapkan terima kasih kepada Pemda Aceh karena sudah memberikan kepercayaan kepada LPKN Training Center sebagai wadah pelatihan putra-putra Aceh.

“Ini kesempatan yang luar biasa dapat dipercaya oleh pemerintah Aceh untuk membimbing agar nantinya putra daerah Aceh bisa siap kerja untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan karir ke luar negeri,” ucap Dewi.

Lebih lanjut, Dewi menjelaskan 10 peserta pembiayaannya didanai oleh Pemda Aceh dengan durasi pelatihan selama 8 bulan, 5 bulan teori, kemudian 3 bulan praktek di kapal pesiar. Setelah menempuh pelatihan selama 8 bulan, peserta akan langsung dimagangkan di kapal pesiar. “Pemagangan tersebut pun di agen-agen hotel yang sudah kerjasama dengan kami. Magang yang terdekat Malaysia, Turki dan Dubai,” katanya.

Naktika Sari Dewi meminta Disnakertrans NTB membantu mengawasi dan membina para peserta pelatihan tersebut. Ini kali pertama lembaga swasta di NTB yang mendapat kepercayaan Pemda dari luar daerah dalam melatih putra-putra daerahnya. “Apapun yang kalian pelajari di LPKN adalah yang terbaik kami berikan. Fokus apa yang menjadi tujuan, yaitu belajar. Agar waktu 8 bulan bisa maksimal,” ujar Dewi.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed